10 RENUNGAN HARIAN PENDEK
Renungan 1 : Hidup di di di dalam Terang
Renungan 2 : Kasih yang Berasal Dari Allah
Renungan 3 : Semua Ada Waktunya
Renungan 4 : Semua Karena Allah
Renungan 5 : Pujian dan Teguran
Renungan 6 : Hidup Menurut Daging atau Roh?
Renungan 7 : Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik
Renungan 8 : Pekerjaan Allah Dinyatakan di di dalam Diri Manusia
Renungan 9 : Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan
Renungan 10 : Didikan Allah
Renungan Harian wanita tepat teduh kristen 2019 Air Hidup di di dalam kasih
Renugan harian wanita. Gambar sepositif.com
Renungan Harian wanita tepat teduh kristen 2019
Renungan 1
Hidup di di di dalam Terang

Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
"Tetapi jikalau kami hidup di di di dalam terang sama seperti Dia ada di di di dalam terang, maka kami meraih persekutuan seorang bersama yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kami berasal berasal dari pada segala dosa."
1 Yohanes 1:7
Tanpa disadari, terang dan gelap merupakan dua aspek yang tidak bisa dipisahkan berasal berasal dari hidup manusia. Terang dan gelap seakan ada di di dalam diri manusia dan menguasainya. Terang bakal kami dapatkan berasal berasal dari Tuhan Yesus kala kami hidup seturut bersama kehendakNya. Sebaliknya jikalau kami laksanakan suatu pelanggaran atau dosa justru gelap yang ada di di dalam diri kami dikarenakan terang Kristus bakal meredup bersamaan jadi seringnya kami berbuat dosa.
Tidak ada satu pun manusia yang luput berasal berasal dari dosa. Semua manusia yang hidup di bumi ini tentu pernah laksanakan kesalahan. Kesalahan yang ditunaikan tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi terhitung bisa merugikan orang lain. Karena dosa inilah manusia bakal kehilangan terang daripada Kristus di di di dalam hidupnya supaya manusia ditelan oleh kegelapan.
Salah satu cara supaya hidup kami tidak jatuh ke di di dalam kegelapan yakni bersama hidup di di di dalam Dia yang merupakan terang itu sendiri. Hidup di di di dalam Dia bermakna kami rela hidup dan tumbuh bersama bersama Dia. Karena tidak ada satu pun manusia yang tidak pernah laksanakan dosa, maka kami wajib mengakui dosa berikut dihadapanNya. Dosa merupakan tidak benar satu penghalang antara manusia bersama Allah. Karena dosa pula manusia bakal kehilangan terangNya. Oleh dikarenakan itu, akuilah segala dosa yang pernah kamu laksanakan supaya kamu bisa meraih terangNya kembali. Ketika kamu telah mengakui segala doaa dan pelanggaran yang telah diperbuat, berubahlah dan berjalanlah menuju terang itu.
Hiduplah di di di dalam terang. Terang itu baik ada dikarenakan bersama hidup di di di dalam terang jalur kehidupanmu bakal dituntun oleh cahayaNya. Dengan hidup di di di dalam Dia, kamu bisa meraih terang itu. Kiranya terang itu dinyatakan di di dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Kasih yang Berasal Dari Allah

Bacaan: 1 Yohanes 4:7-12
"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kami saling mengasihi, dikarenakan kasih itu berasal berasal berasal dari Allah; dan masing-masing orang yang mengasihi, lahir berasal berasal dari Allah dan mengenal Allah."
1 Yohanes 4:7
Berbicara tentang kasih memang tidak ada habisnya dikarenakan kasih itu tidak bakal pernah berhenti tepat kami hidup di dunia ini. Setiap orang tentu mempunyai orang yang dikasihi, entah itu orang tua, saudara maupun teman. Kita wajib mengasihi sesama kami dikarenakan Allah telah khususnya dahulu mengasihi kami bersama mengimbuhkan anakNya ke di di dalam dunia untuk menebus dosa kita.
Kasih terbesar yang bisa kami rasakan adalah kasih Allah. Allah begitu mengasihi kami manusia berdosa ini. Ia tidak membebaskan kami jatuh ke di di dalam maut dan kehilangan kasihNya supaya lewat anakNya Yesus Kristus kami hingga tepat ini bisa merasakan kasihNya di di dalam kehidupan kasihnya. Karena kami memahami begitu besar kasihNya di di dalam kehidupan kami bakal memampukan kami untuk mengasihi sesama.
Berbicara tentang kasih, kerap kadang kami sukar untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi kami atau orang yang telah menyakiti kita. Kasih yang kami memberikan kepada sesama umumnya dikarenakan kasih berbalas yang bermakna "aku mengasihi kamu dikarenakan kamu terhitung mengasihi aku". Namun, pada hari ini kami diajarkan untuk mempunyai kasih yang tulus dikarenakan Allah terhitung telah mengasihi kami supaya kami wajib hidup di di di dalam kasih itu.
Wujud kasih Allah yang paling prima di di di dalam hidup kami yakni lewat kasih yang kami memberikan bagi sesama. Hendaklah kasih yang kami memberikan itu berasal berasal berasal dari Allah dikarenakan kasih yang berasal dariNya tidak bakal pernah hilang. Kasih yang berasal berasal berasal dari Allah terhitung memampukan kami untuk mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Karena kasihNya, tidak ada alasan bagi kami untuk berhenti mengasihi sesama. Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mengasihi dikarenakan Ia telah khususnya dahulu mengasihi kita. Kasih yang kami memberikan bagi sesama merupakan wujud ucapan menerima kasih kami kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Semua Ada Waktunya

Bacaan: Pengkhotbah 3:1-10
"Untuk segala suatu hal ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya."
Pengkhotbah 3:1
Waktu terjadi begitu cepat hingga kami beranggapan tidak ada yang beralih di di dalam diri dan kehidupan kami hingga pada akhirnya kami memahami bahwa apa yang telah ditunaikan pada tepat ini sia-sia. Ketika kami telah bersusah payah untuk bekerja, hasil yang diperoleh tidak cocok harapan. Ketika kami telah bersusah payah untuk belajar, apa yang kami dapatkan selamanya jauh berasal berasal dari kata baik. Ketika kami telah rajin berdoa dan mampir kepadaNya, kami jadi Ia belum menjawab dan mengubahkan situasi kita.
Manusia selamanya mendambakan hidup menurut waktunya bukan tepat Allah. Manusia selamanya mengeluh dan menuntut Allah jikalau apa yang terjadi di di dalam hidupnya wajib cocok bersama keinginannya dan cocok bersama waktunya. Apakah tepat manusia bersama tepat Allah sama? Tentu saja tepat Tuhan bersama tepat kami berbeda.
Waktu Tuhan tidak bisa terselami oleh manusia dikarenakan tidak ada satu pun manusia yang memahami waktuNya. Namun percayalah jikalau tepat Tuhan tentu baik adanya. Tuhan tidak menciptakan rasa sedih tanpa kebahagiaan, tangisan tanpa tawa, sakit tanpa kesembuhan, dan juga duka cita tanpa suka cita. Ia bakal mengimbuhkan seluruhnya kepada kami untuk memahami seberapa besar kami percaya dan mengasihiNya.
Ketika kami bersusah payah untuk mempengaruhi situasi kita, bersusah payah untuk mencari kebahagiaan jikalau itu bukan waktunya Tuhan, seluruhnya bakal sia-sia dikarenakan apa yang kami cari itu tidak bakal pernah kami temukan. Jika Tuhan belum berkehendak bagaimana mungkin kami bisa memaksakan niat kita? Kehendak yang kami minta dan mempunyai tentunya baik bagi kehidupan kita, tetapi kehendakNyalah yang jauh lebih baik bagi hidup kita.
Oleh dikarenakan itu, bagaimana pun situasi dan konsidimu tepat ini, ingatlah segala suatu hal yang terjadi di di dalam kehidupanmu telah ada waktunya dan biarlah Tuhan mampir dan mengubahkan kehidupanmu. Janganlah kamu jutru berhenti berharap kepadaNya. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang memahami segala apa yang kamu perlukan. Tuhan Yesus memberkati.
Baca terhitung : Renungan malam sebelum saat bakal tidur 2019
Renungan 4
Semua Karena Allah

Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
"Ia membawa dampak segala suatu hal indah pada waktunya, khususnya Ia mengimbuhkan kekekalan di di dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak bisa menyelami pekerjaan yang ditunaikan Allah berasal berasal dari awal hingga akhir."
Pengkhotbah 3:11
Pada tepat ini kerap kami menyaksikan orang yang membanggakan dan juga menyombongkan apa yang dia mempunyai jadi berasal berasal dari harta, kedudukan atau keharmonisan area tinggal tangga. Ada pula orang yang bangga bakal kepintaran atau terlalu berlebih yang dimiliki hingga ia lupa bahwa apa yang ia mempunyai merupakan pertolongan Allah. Sebab memang apa yang kami mempunyai tepat ini bukanlah hasil berasal berasal dari bisnis atau pun kerja keras kami tetapi itu semua merupakan pertolongan berasal berasal dari Allah.
Kita tidak bisa memahami apa rencanaNya di di dalam hidup kita. Kita terhitung tidak bisa menyelami pekerjaan tanganNya dikarenakan apa yang Dia laksanakan di di dalam kehidupan kami hanya Dia seorang yang tahu. Jika pada tepat ini kamu jadi sedih dan beban yang kamu tanggung jadi begitu berat dan menyakitkan, ingatlah bahwa Ia bakal membawa dampak segala suatu hal indah pada waktunya. Ia bakal memberikanmu kebahagiaan dan mengangkat beban yang sedang kamu rasakan pada tepat ini jikalau kamu terus menerus berupaya dan tidak berhenti berharap padaNya.
Allah yang mengimbuhkan apa yang kamu butuhkan pada tepat ini. ia terhitung mengimbuhkan apa yang kamu minta kepadaNya. Oleh dikarenakan itu, jikalau keadaanmu telah lebih baik berasal berasal dari sebelumnya, ingatlah bahwa itu adalah pertolongan berasal berasal dari Allah supaya kamu tidak wajib menyombongkan diri ulang bersama berbicara segala yang kamu mempunyai adalah hasil kerja kerasmu.
Segala suatu hal yang terjadi di di dalam kehidupan kami bisa ada dikarenakan Allah. Baik rasa sedih atau kesenangan khususnya ada kasus atau kemudahan semua itu telah Tuhan ijinkan mampir di di dalam kehidupan kami supaya kami jadi spesial yang kuatir bakal Dia "Aku memahami bahwa segala suatu hal yang ditunaikan Allah bakal selamanya ada untuk selamanya; itu tak bisa disempurnakan dan tak bisa dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia kuatir bakal Dia." Pengkhotbah 3:14. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Harian tepat teduh kristen 2019
Renungan 5
Pujian dan Teguran

Bacaan: Amsal 27:1-6
"Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri."
Amsal 27:2
Pernahkah kami memuji diri kami sendiri di depan orang lain dikarenakan terlalu berlebih yang kami milikii? Memuji diri sendiri kerap kadang jadi bumerang di di dalam diri kita. Disatu aspek kami bisa membawa dampak orang lain kagum tetapi disisi lain kami justru bisa menyakiti orang lain dikarenakan sikap atau pun perkataan kita.
Bahkan di di dalam Amsal pasal 27:2 sendiri dikatakan bahwa kami tidak boleh memuji diri kami sendiri tetapi biarlah orang lain yang memuji kita. Namun, jangan jadikan pujian itu sebagai suatu hal yang bisa membawa dampak diri kami jadi spesial yang sombong, tetapi jadikan pujian itu sebagai pemacu diri kami untuk jadi spesial yang lebih baik berasal berasal dari sebelumnya.
Umumnya kami lebih suka dipuji berasal berasal dari pada ditegur. Pujian yang orang lain memberikan bisa menyenangkan hati kami tetapi teguran bisa membawa dampak kami jadi sedih khususnya marah. Teguran yang diberikan orang lain kepada kami mempunyai tujuan untuk membawa dampak kami jadi spesial yang lebih baik lagi. Sama halnya seperti pujian, teguran terhitung bisa membangun kami jikalau kami menyikapi teguran itu bersama baik.
Jika memilih antara dipuji atau ditegur mungkin kami lebih memilih untuk dipuji dikarenakan teguran tidak bakal membawa dampak kuta senang. Namun pernahkan kami berpikir bahwa lebih baik kami ditegur berasal berasal dari pada dipuji? Teguran merupakan isyarat orang lain mengasihi kami dan berharap kami bisa jadi spesial yang lebih baik lagi. Beda halnya bersama pujian. Terkadang ada pujian yang diucapkan bukan berasal berasal dari hati dikarenakan seorang lawan pun bisa memuji diri kami "Seorang kawan memukul bersama maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Amsal 27:6.
Pujian dan teguran merupakan dua tentang yang berbeda tentang bagaimana kami menyikapinya. Jangan hanya rela menerima pujian dan menampik teguran. Namun terimalah keduanya sebagai suatu tentang yang bisa membangun diri kita. Tuhan Yesus memberkati.
Baca terhitung : Renungan Harian Tentang Waktu
Renungan 6
Hidup Menurut Daging atau Roh?

Bacaan: Galatia 5:16-26
"Barangsiapa jadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging bersama segala hawa nafsu dan keinginannya."
Galatia 5:24
Setiap manusia tentu mempunyai permohonan di di di dalam dirinya. Terkadang manusia terhitung laksanakan segala cara supaya keinginannya bisa terwujud. Ketika permohonan yang dimiliki telah terwujud, tentu bakal ada kebagiaan yang nampak di di di dalam hati. Kebahagiaan itu tentunya tidak bisa didefinisikan hanya lewat rangkaian kata-kata saja dikarenakan kerap kadang kata-kata tidak seluruhnya bisa mewakili kebahagiaan yang kami rasakan.
Kembali pada keinginan, memang permohonan yang kami mempunyai itu seperti apa? Apakah permohonan itu telah rela di hadapanNya? Ada dua permohonan di di dalam diri manusia. Yang pertama yakni permohonan daging dan yang ke dua yakni permohonan roh. Yang wajib kami pahami tepat ini adalah permohonan daging tidak sama bersama permohonan roh dikarenakan permohonan daging itu berlawanan bersama permohonan roh. Galatia 5:17 bersama memahami dikatakan demikianlah "Sebab permohonan daging berlawanan bersama permohonan Roh dan permohonan Roh berlawanan bersama permohonan daging — dikarenakan keduanya bertentangan — supaya kamu masing-masing kali tidak laksanakan apa yang kamu kehendaki."
Salah satu wujud permohonan daging yang disebutkan di di dalam Galatia 5:19-21 yakni sikap iri hati. Sedangkan tidak benar satu permohonan roh yang disebutkan di di dalam Galatia 5:22-23 yakni penguasaan diri. Sebagai manusia kerap kadang permohonan daging kami jauh lebih besar berasal berasal dari pada permohonan roh. Kita mendambakan hal-hal duniawi untuk memenuhi permohonan sementara kami saja. Kita beranggapan bahwa kala kami bisa mempunyai segala suatu hal yang kami mendambakan dan disuguhkan oleh dunia, kami bakal jadi manusia yang paling bahagia. Namun apakah itu benar? Tentu saja tidak.
Keinginan daging yang kami mempunyai justru hanya bakal membawa dampak kami jauh berasal berasal dari Allah. Kita bakal merasakan kehampaan diri dan kekosongan di di dalam hati kami dikarenakan kami sangat berupaya untuk menuruti hawa nafsu dunia. Keinginan daging memang baik, tetapi jangan hingga permohonan roh justru kalah bersama permohonan daging kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik

Bacaan: Galatia 6:1-10
"Janganlah kami jemu-jemu berbuat baik, dikarenakan seandainya telah mampir waktunya, kami bakal menuai, jikalau kami tidak jadi lemah."
Galatia 6:9
Ada yang bilang jikalau berbuat baik itu melelahkan dikarenakan ujung-ujungnya hanya bakal tersakiti. Bahkan ada yang bilang jikalau ia terus menerus berbuat baik ia hanya bakal dimanfaatkan supaya ia wajib berhenti untuk berbuat baik. Pertanyaannya kala ini adalah apakah berbuat baik sebegitu melelahkannya supaya kami wajib berhenti untuk berbuat baik?
Berbuat baik memang tidak melelahkan tentang bagaimana kami menyikapi dan memandangnya. Berbuat baik bukanlah suatu hal tentang yang wajib diperdebatkan dikarenakan berbuat baik merupakan tidak benar satu bukti syukur kami kepada Allah.
Terkadang manusia hanya menyaksikan kebaikan yang ditunaikan hanya sebagai ucapan menerima kasih atau balas budi dikarenakan orang lain telah berbuat baik kepada dirinya. Namun apakah itu memang yang diharapkan Allah? Allah mendambakan kebaikan yang kami memberikan bagi orang lain merupakan kebaikan yang tulus berasal berasal dari di di dalam hati.
Salah satu kebaikan yang bisa kami memberikan untuk sesama kami yakni sikap saling tolong menolong. Menolong sesama kami merupakan bukti nyata kami untuk memenuhi hukum Kristus yakni mengasihi sesama. Kita wajib membantu sesama kami yang sedang mengalami ada kasus dikarenakan kala kami menolongnya kami bisa meringankan bebannya. Ketika kami membantu orang lain, janganlah kami berharap imbalan berasal berasal dari apa yang telah kami perbuat. Namun, lakukanlah itu bersama ketulusan hati dikarenakan Ia menyaksikan hati dan tingkah laku kita.
Berbuat baik merupakan sebuah peluang yang telah allah memberikan bagi kita. Hidup ini merupakan sebuah peluang supaya tepat kami selamanya diberikan nafas kehidupan olehNya marilah kami berbuat baik kepada sesama kita. Galatia 6:10 berbicara demikianlah "Karena itu, selama selamanya ada peluang bagi kita, marilah kami berbuat baik kepada semua orang, tetapi khususnya kepada kawan-kawan kami seiman." Oleh dikarenakan itu janganlah jemu untuk laksanakan kebaikan dikarenakan apa yang kami tabur itulah yang kami tuai. Tuhan Yesus memberkati.
Baca Juga : Renungan Hati Yang Penuh Makna
Renungan 8
Pekerjaan Allah Dinyatakan di di dalam Diri Manusia

Bacaan: Kisah Para Rasul 19:8-12
"Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, khususnya orang mempunyai saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat."
Kisah Para Rasul 19:11-12
Mujizat merupakan suatu karya Allah yang dinyatakan di di dalam diri masing-masing umatNya. Mujizat tidak wajib selamanya diambil pemikiran sebagai suatu hal yang besar seperti selamat berasal berasal dari kecelakaan atau disembuhkan berasal berasal dari penyakit. Mujizat sederhana terhitung bisa kami rasakan di di dalam kehidupan kami seperti selamanya diberikan nafas kehidupan dan bisa menjalani kehidupan bersama sehat.
Mujizat yang terjadi di di dalam hidup kami merupakan penyampaian pesan tentang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah wajib terus menerus disampaikan kapan pun dan di mana pun dikarenakan pemberitaan tentang kasih karunia Allah wajib terus menerus terjadi di di dalam hidup manusia. Pertanyaannya sekarang, siapakah yang bisa laksanakan mujizat?
Tuhan bisa Mengenakan siapa saja untuk mengadakan mujizat supaya kuasaNya dipermuliakan. Tuhan bisa saja Mengenakan hidupmu pada tepat ini untuk laksanakan pekerjaanNya yang luar biasa. Ketika kami laksanakan pekerjaanNya, tidak semua orang bakal membantu kita. Akan ada orang yang mencemooh kami khususnya merendahkan kita. Namun, jikalau kami itu terjadi, kami wajib selamanya memperlihatkan kasih dan kuasaNya di tengah-tengah orang yang belum percaya. Ketika kami terus menerus melangkah maju, Tuhan tentu bakal Mengenakan hidup kami sedemikian rupa supaya kami bisa jadi berkat bagi orang lain.
Sama halnya seperti Paulus yang dipakai Allah untuk mewartakan kabar tentang Kerajaan Allah. Paulus dipakai Allah untuk mengadakan mujizat supaya kuasa Allah bisa dinyatakan di sedang banyak orang. Sudah siapkah hidupmu dipakai oleh Allah untuk laksanakan pekerjaanNya yakni mewartakan Kerajaan Allah? Jika kamu bersedia, Tuhan tentu bakal Mengenakan hidupmu bersama luar biasa. Yakinlah Ia bakal terus menerus mengadakan mujizat di di di dalam dirimu dan lewat dirimu. Ia bakal Mengenakan dan membentuk hidupmu seturut bersama kehendakNya. Oleh dikarenakan itu, serahkanlah hidupmu kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan

Bacaan: Mazmur 37:22-26
"TUHAN mengambil keputusan lebih dari satu cara orang yang hidupnya rela kepada-Nya; seandainya ia jatuh, tidaklah hingga tergeletak, dikarenakan TUHAN membantu tangannya."
Mazmur 37:23-24
Jika kamu tersesat di hutan apa yang bakal kamu lakukan? Apakah kamu bakal diam dan menunggu pertolongan atau kamu bakal berupaya mencari jalur nampak bersama Mengenakan kompas yang kamu miliki? Jika kamu memilih pilihan kedua, apakah kamu percaya selamanya bakal melanjutkan perjalananmu meskipun kamu tidak memahami apa yang bakal terjadi di depan sana jikalau kamu terus menerus berjalan?
Kehidupan manusia tentunya tidak selamanya baik-baik saja. Ada kalanya kami diperhadapkan oleh suatu hal yang sukar hingga kami tidak memahami bagaimana kami wajib bersikap. Ada kalanya kasus yang terjadi di di dalam hidup ini seakan tidak ada jalur keluar. Ada kalanya terhitung kami seakan sedang terjadi di di dalam ketidak pastian seperti tersesat di di di dalam hutan dan hanya bermodalkan kompas. Pernah tidak kami merenung sejenak tentang kasih dan penyertaan Allah di di dalam kehidupan kami hingga tepat ini?
Kasih dan penyertaan Allah sungguh luar biasa dan nyata di di dalam kehidupan kita. Ia selamanya menyertai cara lehidupan kami di mana pun dan kapan pun itu. Tidak pernah Ia memalingkan wajahNya berasal berasal dari pada kita. Ia selamanya membantu kami supaya tepat kami jatuh kami tidak bakal hingga tergeletak. Jika Tuhan selamanya menyertai cara hidupmu, apakah kamu selamanya mempunyai kecurigaan dan kekhawatiran di di dalam menjalani hidup ini?
Memang cii-ciri manusia jikalau ada rasa kuatir dan kuatir di di dalam menjalani ketidak pastian di di dalam hidup ini. Ketika kami mengalami suatu tentang di luar permohonan dan harapan kami kerap kadang kekhawatiran itu jadi jadi besar hingga kami lupa bahwa Allah selamanya menyertai masing-masing cara hidup kita. Sesulit apa pun kehidupan kami tepat ini, Ia tidak bakal membebaskan kami meminta-minta. Seberat apa pun kehidupan yang sedang kamu jalani, ingatlah Ia selamanya menyertai dan menopangmu. Ia selamanya memberkati dan mendengar masing-masing seruan doamu. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih dan penyertaannya selamanya ada untuk selamanya. Tuhan Yesus memberkati.
Baca Juga : Renungan malam tentang nasip hidup
Renungan 10
Didikan Allah

Bacaan: Amsal 3:11-15
"Hai anakku, janganlah engkau menampik didikan TUHAN, dan janganlah engkau jemu bakal peringatan-Nya."
Amsal 3:11
Ayah merupakan sosok yang selamanya mengasihi kami meskipun pun ia tidak menunjukkannya secara langsung kepada kita. Ia selamanya edukatif kami supaya kami bisa tumbuh jadi anak yang kuat. Jika ia edukatif mu bersama keras, bukan bermakna ia tidak mengasihimu tetapi ia mendambakan kamu tumbuh jadi seseorang yang tahan banting dan kuat dikarenakan kehidupan ini tidak mudah. Tanpa disadari didikan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ayah kami telah membentuk spesial dan cii-ciri kita. Jika ayah kami saja mengasihi kami bagaimana bersama Bapa di Surga?
Sama halnya seperti seorang ayah, Bapa kami yang di Surga terhitung mengasihi dan edukatif kami bersama caraNya. Ia edukatif kami lewat kasus hidup yang sedang kami alami. Persoalan yang terjadi di di di dalam kehidupan kami Tuhan ijinkan dikarenakan Ia mendambakan mendewasakan kami anak-anakNya. Proses pendewasaan itu wajib ada dikarenakan Ia mendambakan menjadikan kami spesial yang tidak hanya bertumbuh secara fisik saja tetapi terhitung wajib bertumbuh secara iman.
Namanya didikan tentu tidak ada yang mudah. Didikan ada tentu saja mempunyai object yakni untuk mendisiplinkan dan mendewasakan kita. Jika didikan yang Tuhan memberikan itu enak bagaimana mungkin kami bisa tumbuh jadi spesial yang kuat seperti tepat ini? Memang benar didikan Tuhan tidak enak, tetapi tentunya didikan yang Ia memberikan bakal membawa dampak kami jadi spesial yang lebih dewasa. Jika pada tepat ini kamu selamanya terus menerus mengeluh bakal kasus hidup yang sedang kamu alami, ingatlah satu tentang bahwa kasus itu tidak bakal melebihi kekuatanmu.
Oleh dikarenakan itu, marilah kami hidup bersama terus menerus mengandalkan Tuhan. Memang benar bahwa didikan Tuhan tidaklah mudah. Namun percayalah didikannya bakal bisa membawa dampak kami jadi spesial yang lebih baik. Melalui pergumulan hidup yang sedang kami hadapi, Ia membentuk kami seturut bersama kehendakNya. Jangan menyerah dan berhenti berharap padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Harian Bagian 2

10+ Renungan Harian wanita saat teduh kristen


10 RENUNGAN HARIAN PENDEK
Renungan 1 : Hidup di di di dalam Terang
Renungan 2 : Kasih yang Berasal Dari Allah
Renungan 3 : Semua Ada Waktunya
Renungan 4 : Semua Karena Allah
Renungan 5 : Pujian dan Teguran
Renungan 6 : Hidup Menurut Daging atau Roh?
Renungan 7 : Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik
Renungan 8 : Pekerjaan Allah Dinyatakan di di dalam Diri Manusia
Renungan 9 : Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan
Renungan 10 : Didikan Allah
Renungan Harian wanita tepat teduh kristen 2019 Air Hidup di di dalam kasih
Renugan harian wanita. Gambar sepositif.com
Renungan Harian wanita tepat teduh kristen 2019
Renungan 1
Hidup di di di dalam Terang

Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
"Tetapi jikalau kami hidup di di di dalam terang sama seperti Dia ada di di di dalam terang, maka kami meraih persekutuan seorang bersama yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kami berasal berasal dari pada segala dosa."
1 Yohanes 1:7
Tanpa disadari, terang dan gelap merupakan dua aspek yang tidak bisa dipisahkan berasal berasal dari hidup manusia. Terang dan gelap seakan ada di di dalam diri manusia dan menguasainya. Terang bakal kami dapatkan berasal berasal dari Tuhan Yesus kala kami hidup seturut bersama kehendakNya. Sebaliknya jikalau kami laksanakan suatu pelanggaran atau dosa justru gelap yang ada di di dalam diri kami dikarenakan terang Kristus bakal meredup bersamaan jadi seringnya kami berbuat dosa.
Tidak ada satu pun manusia yang luput berasal berasal dari dosa. Semua manusia yang hidup di bumi ini tentu pernah laksanakan kesalahan. Kesalahan yang ditunaikan tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi terhitung bisa merugikan orang lain. Karena dosa inilah manusia bakal kehilangan terang daripada Kristus di di di dalam hidupnya supaya manusia ditelan oleh kegelapan.
Salah satu cara supaya hidup kami tidak jatuh ke di di dalam kegelapan yakni bersama hidup di di di dalam Dia yang merupakan terang itu sendiri. Hidup di di di dalam Dia bermakna kami rela hidup dan tumbuh bersama bersama Dia. Karena tidak ada satu pun manusia yang tidak pernah laksanakan dosa, maka kami wajib mengakui dosa berikut dihadapanNya. Dosa merupakan tidak benar satu penghalang antara manusia bersama Allah. Karena dosa pula manusia bakal kehilangan terangNya. Oleh dikarenakan itu, akuilah segala dosa yang pernah kamu laksanakan supaya kamu bisa meraih terangNya kembali. Ketika kamu telah mengakui segala doaa dan pelanggaran yang telah diperbuat, berubahlah dan berjalanlah menuju terang itu.
Hiduplah di di di dalam terang. Terang itu baik ada dikarenakan bersama hidup di di di dalam terang jalur kehidupanmu bakal dituntun oleh cahayaNya. Dengan hidup di di di dalam Dia, kamu bisa meraih terang itu. Kiranya terang itu dinyatakan di di dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Kasih yang Berasal Dari Allah

Bacaan: 1 Yohanes 4:7-12
"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kami saling mengasihi, dikarenakan kasih itu berasal berasal berasal dari Allah; dan masing-masing orang yang mengasihi, lahir berasal berasal dari Allah dan mengenal Allah."
1 Yohanes 4:7
Berbicara tentang kasih memang tidak ada habisnya dikarenakan kasih itu tidak bakal pernah berhenti tepat kami hidup di dunia ini. Setiap orang tentu mempunyai orang yang dikasihi, entah itu orang tua, saudara maupun teman. Kita wajib mengasihi sesama kami dikarenakan Allah telah khususnya dahulu mengasihi kami bersama mengimbuhkan anakNya ke di di dalam dunia untuk menebus dosa kita.
Kasih terbesar yang bisa kami rasakan adalah kasih Allah. Allah begitu mengasihi kami manusia berdosa ini. Ia tidak membebaskan kami jatuh ke di di dalam maut dan kehilangan kasihNya supaya lewat anakNya Yesus Kristus kami hingga tepat ini bisa merasakan kasihNya di di dalam kehidupan kasihnya. Karena kami memahami begitu besar kasihNya di di dalam kehidupan kami bakal memampukan kami untuk mengasihi sesama.
Berbicara tentang kasih, kerap kadang kami sukar untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi kami atau orang yang telah menyakiti kita. Kasih yang kami memberikan kepada sesama umumnya dikarenakan kasih berbalas yang bermakna "aku mengasihi kamu dikarenakan kamu terhitung mengasihi aku". Namun, pada hari ini kami diajarkan untuk mempunyai kasih yang tulus dikarenakan Allah terhitung telah mengasihi kami supaya kami wajib hidup di di di dalam kasih itu.
Wujud kasih Allah yang paling prima di di di dalam hidup kami yakni lewat kasih yang kami memberikan bagi sesama. Hendaklah kasih yang kami memberikan itu berasal berasal berasal dari Allah dikarenakan kasih yang berasal dariNya tidak bakal pernah hilang. Kasih yang berasal berasal berasal dari Allah terhitung memampukan kami untuk mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Karena kasihNya, tidak ada alasan bagi kami untuk berhenti mengasihi sesama. Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mengasihi dikarenakan Ia telah khususnya dahulu mengasihi kita. Kasih yang kami memberikan bagi sesama merupakan wujud ucapan menerima kasih kami kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Semua Ada Waktunya

Bacaan: Pengkhotbah 3:1-10
"Untuk segala suatu hal ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya."
Pengkhotbah 3:1
Waktu terjadi begitu cepat hingga kami beranggapan tidak ada yang beralih di di dalam diri dan kehidupan kami hingga pada akhirnya kami memahami bahwa apa yang telah ditunaikan pada tepat ini sia-sia. Ketika kami telah bersusah payah untuk bekerja, hasil yang diperoleh tidak cocok harapan. Ketika kami telah bersusah payah untuk belajar, apa yang kami dapatkan selamanya jauh berasal berasal dari kata baik. Ketika kami telah rajin berdoa dan mampir kepadaNya, kami jadi Ia belum menjawab dan mengubahkan situasi kita.
Manusia selamanya mendambakan hidup menurut waktunya bukan tepat Allah. Manusia selamanya mengeluh dan menuntut Allah jikalau apa yang terjadi di di dalam hidupnya wajib cocok bersama keinginannya dan cocok bersama waktunya. Apakah tepat manusia bersama tepat Allah sama? Tentu saja tepat Tuhan bersama tepat kami berbeda.
Waktu Tuhan tidak bisa terselami oleh manusia dikarenakan tidak ada satu pun manusia yang memahami waktuNya. Namun percayalah jikalau tepat Tuhan tentu baik adanya. Tuhan tidak menciptakan rasa sedih tanpa kebahagiaan, tangisan tanpa tawa, sakit tanpa kesembuhan, dan juga duka cita tanpa suka cita. Ia bakal mengimbuhkan seluruhnya kepada kami untuk memahami seberapa besar kami percaya dan mengasihiNya.
Ketika kami bersusah payah untuk mempengaruhi situasi kita, bersusah payah untuk mencari kebahagiaan jikalau itu bukan waktunya Tuhan, seluruhnya bakal sia-sia dikarenakan apa yang kami cari itu tidak bakal pernah kami temukan. Jika Tuhan belum berkehendak bagaimana mungkin kami bisa memaksakan niat kita? Kehendak yang kami minta dan mempunyai tentunya baik bagi kehidupan kita, tetapi kehendakNyalah yang jauh lebih baik bagi hidup kita.
Oleh dikarenakan itu, bagaimana pun situasi dan konsidimu tepat ini, ingatlah segala suatu hal yang terjadi di di dalam kehidupanmu telah ada waktunya dan biarlah Tuhan mampir dan mengubahkan kehidupanmu. Janganlah kamu jutru berhenti berharap kepadaNya. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang memahami segala apa yang kamu perlukan. Tuhan Yesus memberkati.
Baca terhitung : Renungan malam sebelum saat bakal tidur 2019
Renungan 4
Semua Karena Allah

Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
"Ia membawa dampak segala suatu hal indah pada waktunya, khususnya Ia mengimbuhkan kekekalan di di dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak bisa menyelami pekerjaan yang ditunaikan Allah berasal berasal dari awal hingga akhir."
Pengkhotbah 3:11
Pada tepat ini kerap kami menyaksikan orang yang membanggakan dan juga menyombongkan apa yang dia mempunyai jadi berasal berasal dari harta, kedudukan atau keharmonisan area tinggal tangga. Ada pula orang yang bangga bakal kepintaran atau terlalu berlebih yang dimiliki hingga ia lupa bahwa apa yang ia mempunyai merupakan pertolongan Allah. Sebab memang apa yang kami mempunyai tepat ini bukanlah hasil berasal berasal dari bisnis atau pun kerja keras kami tetapi itu semua merupakan pertolongan berasal berasal dari Allah.
Kita tidak bisa memahami apa rencanaNya di di dalam hidup kita. Kita terhitung tidak bisa menyelami pekerjaan tanganNya dikarenakan apa yang Dia laksanakan di di dalam kehidupan kami hanya Dia seorang yang tahu. Jika pada tepat ini kamu jadi sedih dan beban yang kamu tanggung jadi begitu berat dan menyakitkan, ingatlah bahwa Ia bakal membawa dampak segala suatu hal indah pada waktunya. Ia bakal memberikanmu kebahagiaan dan mengangkat beban yang sedang kamu rasakan pada tepat ini jikalau kamu terus menerus berupaya dan tidak berhenti berharap padaNya.
Allah yang mengimbuhkan apa yang kamu butuhkan pada tepat ini. ia terhitung mengimbuhkan apa yang kamu minta kepadaNya. Oleh dikarenakan itu, jikalau keadaanmu telah lebih baik berasal berasal dari sebelumnya, ingatlah bahwa itu adalah pertolongan berasal berasal dari Allah supaya kamu tidak wajib menyombongkan diri ulang bersama berbicara segala yang kamu mempunyai adalah hasil kerja kerasmu.
Segala suatu hal yang terjadi di di dalam kehidupan kami bisa ada dikarenakan Allah. Baik rasa sedih atau kesenangan khususnya ada kasus atau kemudahan semua itu telah Tuhan ijinkan mampir di di dalam kehidupan kami supaya kami jadi spesial yang kuatir bakal Dia "Aku memahami bahwa segala suatu hal yang ditunaikan Allah bakal selamanya ada untuk selamanya; itu tak bisa disempurnakan dan tak bisa dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia kuatir bakal Dia." Pengkhotbah 3:14. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Harian tepat teduh kristen 2019
Renungan 5
Pujian dan Teguran

Bacaan: Amsal 27:1-6
"Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri."
Amsal 27:2
Pernahkah kami memuji diri kami sendiri di depan orang lain dikarenakan terlalu berlebih yang kami milikii? Memuji diri sendiri kerap kadang jadi bumerang di di dalam diri kita. Disatu aspek kami bisa membawa dampak orang lain kagum tetapi disisi lain kami justru bisa menyakiti orang lain dikarenakan sikap atau pun perkataan kita.
Bahkan di di dalam Amsal pasal 27:2 sendiri dikatakan bahwa kami tidak boleh memuji diri kami sendiri tetapi biarlah orang lain yang memuji kita. Namun, jangan jadikan pujian itu sebagai suatu hal yang bisa membawa dampak diri kami jadi spesial yang sombong, tetapi jadikan pujian itu sebagai pemacu diri kami untuk jadi spesial yang lebih baik berasal berasal dari sebelumnya.
Umumnya kami lebih suka dipuji berasal berasal dari pada ditegur. Pujian yang orang lain memberikan bisa menyenangkan hati kami tetapi teguran bisa membawa dampak kami jadi sedih khususnya marah. Teguran yang diberikan orang lain kepada kami mempunyai tujuan untuk membawa dampak kami jadi spesial yang lebih baik lagi. Sama halnya seperti pujian, teguran terhitung bisa membangun kami jikalau kami menyikapi teguran itu bersama baik.
Jika memilih antara dipuji atau ditegur mungkin kami lebih memilih untuk dipuji dikarenakan teguran tidak bakal membawa dampak kuta senang. Namun pernahkan kami berpikir bahwa lebih baik kami ditegur berasal berasal dari pada dipuji? Teguran merupakan isyarat orang lain mengasihi kami dan berharap kami bisa jadi spesial yang lebih baik lagi. Beda halnya bersama pujian. Terkadang ada pujian yang diucapkan bukan berasal berasal dari hati dikarenakan seorang lawan pun bisa memuji diri kami "Seorang kawan memukul bersama maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Amsal 27:6.
Pujian dan teguran merupakan dua tentang yang berbeda tentang bagaimana kami menyikapinya. Jangan hanya rela menerima pujian dan menampik teguran. Namun terimalah keduanya sebagai suatu tentang yang bisa membangun diri kita. Tuhan Yesus memberkati.
Baca terhitung : Renungan Harian Tentang Waktu
Renungan 6
Hidup Menurut Daging atau Roh?

Bacaan: Galatia 5:16-26
"Barangsiapa jadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging bersama segala hawa nafsu dan keinginannya."
Galatia 5:24
Setiap manusia tentu mempunyai permohonan di di di dalam dirinya. Terkadang manusia terhitung laksanakan segala cara supaya keinginannya bisa terwujud. Ketika permohonan yang dimiliki telah terwujud, tentu bakal ada kebagiaan yang nampak di di di dalam hati. Kebahagiaan itu tentunya tidak bisa didefinisikan hanya lewat rangkaian kata-kata saja dikarenakan kerap kadang kata-kata tidak seluruhnya bisa mewakili kebahagiaan yang kami rasakan.
Kembali pada keinginan, memang permohonan yang kami mempunyai itu seperti apa? Apakah permohonan itu telah rela di hadapanNya? Ada dua permohonan di di dalam diri manusia. Yang pertama yakni permohonan daging dan yang ke dua yakni permohonan roh. Yang wajib kami pahami tepat ini adalah permohonan daging tidak sama bersama permohonan roh dikarenakan permohonan daging itu berlawanan bersama permohonan roh. Galatia 5:17 bersama memahami dikatakan demikianlah "Sebab permohonan daging berlawanan bersama permohonan Roh dan permohonan Roh berlawanan bersama permohonan daging — dikarenakan keduanya bertentangan — supaya kamu masing-masing kali tidak laksanakan apa yang kamu kehendaki."
Salah satu wujud permohonan daging yang disebutkan di di dalam Galatia 5:19-21 yakni sikap iri hati. Sedangkan tidak benar satu permohonan roh yang disebutkan di di dalam Galatia 5:22-23 yakni penguasaan diri. Sebagai manusia kerap kadang permohonan daging kami jauh lebih besar berasal berasal dari pada permohonan roh. Kita mendambakan hal-hal duniawi untuk memenuhi permohonan sementara kami saja. Kita beranggapan bahwa kala kami bisa mempunyai segala suatu hal yang kami mendambakan dan disuguhkan oleh dunia, kami bakal jadi manusia yang paling bahagia. Namun apakah itu benar? Tentu saja tidak.
Keinginan daging yang kami mempunyai justru hanya bakal membawa dampak kami jauh berasal berasal dari Allah. Kita bakal merasakan kehampaan diri dan kekosongan di di dalam hati kami dikarenakan kami sangat berupaya untuk menuruti hawa nafsu dunia. Keinginan daging memang baik, tetapi jangan hingga permohonan roh justru kalah bersama permohonan daging kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik

Bacaan: Galatia 6:1-10
"Janganlah kami jemu-jemu berbuat baik, dikarenakan seandainya telah mampir waktunya, kami bakal menuai, jikalau kami tidak jadi lemah."
Galatia 6:9
Ada yang bilang jikalau berbuat baik itu melelahkan dikarenakan ujung-ujungnya hanya bakal tersakiti. Bahkan ada yang bilang jikalau ia terus menerus berbuat baik ia hanya bakal dimanfaatkan supaya ia wajib berhenti untuk berbuat baik. Pertanyaannya kala ini adalah apakah berbuat baik sebegitu melelahkannya supaya kami wajib berhenti untuk berbuat baik?
Berbuat baik memang tidak melelahkan tentang bagaimana kami menyikapi dan memandangnya. Berbuat baik bukanlah suatu hal tentang yang wajib diperdebatkan dikarenakan berbuat baik merupakan tidak benar satu bukti syukur kami kepada Allah.
Terkadang manusia hanya menyaksikan kebaikan yang ditunaikan hanya sebagai ucapan menerima kasih atau balas budi dikarenakan orang lain telah berbuat baik kepada dirinya. Namun apakah itu memang yang diharapkan Allah? Allah mendambakan kebaikan yang kami memberikan bagi orang lain merupakan kebaikan yang tulus berasal berasal dari di di dalam hati.
Salah satu kebaikan yang bisa kami memberikan untuk sesama kami yakni sikap saling tolong menolong. Menolong sesama kami merupakan bukti nyata kami untuk memenuhi hukum Kristus yakni mengasihi sesama. Kita wajib membantu sesama kami yang sedang mengalami ada kasus dikarenakan kala kami menolongnya kami bisa meringankan bebannya. Ketika kami membantu orang lain, janganlah kami berharap imbalan berasal berasal dari apa yang telah kami perbuat. Namun, lakukanlah itu bersama ketulusan hati dikarenakan Ia menyaksikan hati dan tingkah laku kita.
Berbuat baik merupakan sebuah peluang yang telah allah memberikan bagi kita. Hidup ini merupakan sebuah peluang supaya tepat kami selamanya diberikan nafas kehidupan olehNya marilah kami berbuat baik kepada sesama kita. Galatia 6:10 berbicara demikianlah "Karena itu, selama selamanya ada peluang bagi kita, marilah kami berbuat baik kepada semua orang, tetapi khususnya kepada kawan-kawan kami seiman." Oleh dikarenakan itu janganlah jemu untuk laksanakan kebaikan dikarenakan apa yang kami tabur itulah yang kami tuai. Tuhan Yesus memberkati.
Baca Juga : Renungan Hati Yang Penuh Makna
Renungan 8
Pekerjaan Allah Dinyatakan di di dalam Diri Manusia

Bacaan: Kisah Para Rasul 19:8-12
"Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, khususnya orang mempunyai saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat."
Kisah Para Rasul 19:11-12
Mujizat merupakan suatu karya Allah yang dinyatakan di di dalam diri masing-masing umatNya. Mujizat tidak wajib selamanya diambil pemikiran sebagai suatu hal yang besar seperti selamat berasal berasal dari kecelakaan atau disembuhkan berasal berasal dari penyakit. Mujizat sederhana terhitung bisa kami rasakan di di dalam kehidupan kami seperti selamanya diberikan nafas kehidupan dan bisa menjalani kehidupan bersama sehat.
Mujizat yang terjadi di di dalam hidup kami merupakan penyampaian pesan tentang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah wajib terus menerus disampaikan kapan pun dan di mana pun dikarenakan pemberitaan tentang kasih karunia Allah wajib terus menerus terjadi di di dalam hidup manusia. Pertanyaannya sekarang, siapakah yang bisa laksanakan mujizat?
Tuhan bisa Mengenakan siapa saja untuk mengadakan mujizat supaya kuasaNya dipermuliakan. Tuhan bisa saja Mengenakan hidupmu pada tepat ini untuk laksanakan pekerjaanNya yang luar biasa. Ketika kami laksanakan pekerjaanNya, tidak semua orang bakal membantu kita. Akan ada orang yang mencemooh kami khususnya merendahkan kita. Namun, jikalau kami itu terjadi, kami wajib selamanya memperlihatkan kasih dan kuasaNya di tengah-tengah orang yang belum percaya. Ketika kami terus menerus melangkah maju, Tuhan tentu bakal Mengenakan hidup kami sedemikian rupa supaya kami bisa jadi berkat bagi orang lain.
Sama halnya seperti Paulus yang dipakai Allah untuk mewartakan kabar tentang Kerajaan Allah. Paulus dipakai Allah untuk mengadakan mujizat supaya kuasa Allah bisa dinyatakan di sedang banyak orang. Sudah siapkah hidupmu dipakai oleh Allah untuk laksanakan pekerjaanNya yakni mewartakan Kerajaan Allah? Jika kamu bersedia, Tuhan tentu bakal Mengenakan hidupmu bersama luar biasa. Yakinlah Ia bakal terus menerus mengadakan mujizat di di di dalam dirimu dan lewat dirimu. Ia bakal Mengenakan dan membentuk hidupmu seturut bersama kehendakNya. Oleh dikarenakan itu, serahkanlah hidupmu kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan

Bacaan: Mazmur 37:22-26
"TUHAN mengambil keputusan lebih dari satu cara orang yang hidupnya rela kepada-Nya; seandainya ia jatuh, tidaklah hingga tergeletak, dikarenakan TUHAN membantu tangannya."
Mazmur 37:23-24
Jika kamu tersesat di hutan apa yang bakal kamu lakukan? Apakah kamu bakal diam dan menunggu pertolongan atau kamu bakal berupaya mencari jalur nampak bersama Mengenakan kompas yang kamu miliki? Jika kamu memilih pilihan kedua, apakah kamu percaya selamanya bakal melanjutkan perjalananmu meskipun kamu tidak memahami apa yang bakal terjadi di depan sana jikalau kamu terus menerus berjalan?
Kehidupan manusia tentunya tidak selamanya baik-baik saja. Ada kalanya kami diperhadapkan oleh suatu hal yang sukar hingga kami tidak memahami bagaimana kami wajib bersikap. Ada kalanya kasus yang terjadi di di dalam hidup ini seakan tidak ada jalur keluar. Ada kalanya terhitung kami seakan sedang terjadi di di dalam ketidak pastian seperti tersesat di di di dalam hutan dan hanya bermodalkan kompas. Pernah tidak kami merenung sejenak tentang kasih dan penyertaan Allah di di dalam kehidupan kami hingga tepat ini?
Kasih dan penyertaan Allah sungguh luar biasa dan nyata di di dalam kehidupan kita. Ia selamanya menyertai cara lehidupan kami di mana pun dan kapan pun itu. Tidak pernah Ia memalingkan wajahNya berasal berasal dari pada kita. Ia selamanya membantu kami supaya tepat kami jatuh kami tidak bakal hingga tergeletak. Jika Tuhan selamanya menyertai cara hidupmu, apakah kamu selamanya mempunyai kecurigaan dan kekhawatiran di di dalam menjalani hidup ini?
Memang cii-ciri manusia jikalau ada rasa kuatir dan kuatir di di dalam menjalani ketidak pastian di di dalam hidup ini. Ketika kami mengalami suatu tentang di luar permohonan dan harapan kami kerap kadang kekhawatiran itu jadi jadi besar hingga kami lupa bahwa Allah selamanya menyertai masing-masing cara hidup kita. Sesulit apa pun kehidupan kami tepat ini, Ia tidak bakal membebaskan kami meminta-minta. Seberat apa pun kehidupan yang sedang kamu jalani, ingatlah Ia selamanya menyertai dan menopangmu. Ia selamanya memberkati dan mendengar masing-masing seruan doamu. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih dan penyertaannya selamanya ada untuk selamanya. Tuhan Yesus memberkati.
Baca Juga : Renungan malam tentang nasip hidup
Renungan 10
Didikan Allah

Bacaan: Amsal 3:11-15
"Hai anakku, janganlah engkau menampik didikan TUHAN, dan janganlah engkau jemu bakal peringatan-Nya."
Amsal 3:11
Ayah merupakan sosok yang selamanya mengasihi kami meskipun pun ia tidak menunjukkannya secara langsung kepada kita. Ia selamanya edukatif kami supaya kami bisa tumbuh jadi anak yang kuat. Jika ia edukatif mu bersama keras, bukan bermakna ia tidak mengasihimu tetapi ia mendambakan kamu tumbuh jadi seseorang yang tahan banting dan kuat dikarenakan kehidupan ini tidak mudah. Tanpa disadari didikan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ayah kami telah membentuk spesial dan cii-ciri kita. Jika ayah kami saja mengasihi kami bagaimana bersama Bapa di Surga?
Sama halnya seperti seorang ayah, Bapa kami yang di Surga terhitung mengasihi dan edukatif kami bersama caraNya. Ia edukatif kami lewat kasus hidup yang sedang kami alami. Persoalan yang terjadi di di di dalam kehidupan kami Tuhan ijinkan dikarenakan Ia mendambakan mendewasakan kami anak-anakNya. Proses pendewasaan itu wajib ada dikarenakan Ia mendambakan menjadikan kami spesial yang tidak hanya bertumbuh secara fisik saja tetapi terhitung wajib bertumbuh secara iman.
Namanya didikan tentu tidak ada yang mudah. Didikan ada tentu saja mempunyai object yakni untuk mendisiplinkan dan mendewasakan kita. Jika didikan yang Tuhan memberikan itu enak bagaimana mungkin kami bisa tumbuh jadi spesial yang kuat seperti tepat ini? Memang benar didikan Tuhan tidak enak, tetapi tentunya didikan yang Ia memberikan bakal membawa dampak kami jadi spesial yang lebih dewasa. Jika pada tepat ini kamu selamanya terus menerus mengeluh bakal kasus hidup yang sedang kamu alami, ingatlah satu tentang bahwa kasus itu tidak bakal melebihi kekuatanmu.
Oleh dikarenakan itu, marilah kami hidup bersama terus menerus mengandalkan Tuhan. Memang benar bahwa didikan Tuhan tidaklah mudah. Namun percayalah didikannya bakal bisa membawa dampak kami jadi spesial yang lebih baik. Melalui pergumulan hidup yang sedang kami hadapi, Ia membentuk kami seturut bersama kehendakNya. Jangan menyerah dan berhenti berharap padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Harian Bagian 2

Tidak ada komentar