Pohon Ara yang Dikutuk Tuhan Yesus
Salah satu mukjizat yang diperbuat oleh Tuhan Yesus yaitu pas ia mengutuk pohon ara. Pohon ara yang dikutuk ini dicatat di didalam Perjanjian Baru khususnya di didalam dua kitab Injil yaitu pada Injil Matius pasal 21 dan Injil Markus pasal 11. Pohon ara yang dikutuk ini dikisahkan berada di sedang jalur pada Betania dan Yerusalem. Dalam perjalanan menuju ke kota, Tuhan Yesus merasa lapar. Kemudian di pinggir jalur Ia melihat pohon ara yang berdaun lebat sehingga Yesus pun hendak melacak makan berasal dari buah pohon ara itu.
Pohon Ara Dikutuk Tuhan Yesus
via freebibleimages.org
Setelah Yesus melihat pohon ara tersebut, Ia mendapati bahwa pohon ara tersebut tidak berbuah tetapi hanya berdaun lebat saja. Karena melihat pohon ara tersebut tidak berbuah sama sekali maka Ia mengutuk pohon ara tersebut hingga menjadi kering baik daun, ranting maupun akarnya sehingga pohon ara tersebut amat tidak dapat berbuah lagi.
Pohon Ara
Pohon ara merupakan keliru satu jenis pohon yang berdaun lebat dan rindnag. Biasanya pohon ini dapat tumbuh setinggi 6 meter. Ranting dan cabang-cabangnya merentang 7,5 mtr. hingga 9 mtr. ke samping. Oleh sebab itu pas cuaca sedang terik banyak sekali orang yang senang berteduh di bawah rindangnya pohon ara ini.
Karena pohonnya amat rindang, pasti saja Yesus meminta pohon ara ini termasuk mempunyai buah. Akan tetapi, Ia tidak meraih apa-apa berasal dari pohon ara itu tak hanya daunnya saja yang lebat. Seperti yang kita ketahui, Yesus dan murid-muridNya merupakan orang yang sederhana sehingga pas mereka lapar, mereka tidak bakal melacak makanan mewah yang mahal. Mereka makan bukan untuk memuaskan udara nafsu melainkan hanya untuk menghilangkan rasa laparnya saja yang di didalam artian mereka makan cocok dengan dengan kebutuhan.
Dalam hukum orang Yahudi, pohon ara yang terdapat di pinggir jalur bebas untuk diambil alih buahnya oleh tiap tiap orang yang melalui jalur itu. Oleh sebab itu, pas Yesus dengan dengan dengan dengan para murid melalui pohon ara yang terdapat di sedang jalur pada Betania dan Yerusalem, Ia bebas melacak buah yang ada pada pohon aratanpa harus terkena sanksi orang Yahudi.
Alasan Mengapa Yesus Mengutuk Pohon Ara

Bagi kita yang membacanya, mungkin tindakan Yesus yang mengutuk pohon ara ini muncul semena-mena sebab segera membinasakan pohon ara yang tidak berbuah melalui ucapan mulutnya sehingga saat itu juga pohon ara tersebut menjadi kering. Pohon yang pada mulanya hijau dan berdaun lebat saat itu juga menjadi kering sesudah Ia mengutuk pohon ara ini pasti memicu para muridNya tercengang atas kelakuan yang telah dijalankan Yesus.
Sebenarnya apa yang dijalankan oleh Yesus bukanlah sebuah tindakan yang semena-mena sebab sebetulnya Yesus menginginkan mengajarkan murid-muridNya prinsip ilahi melalui tindakan yang Ia laksanakan di didalam perikop Yesus mengutuk pohon ara. Lalu sebenarnya, apa yang dapat kita pelajari berasal dari perikop tersebut? Adapun yang dapat kita pelajari pada lain:
1. Sesuatu Yang Tidak Berguna Akan Binasa

Mungkin poin pertama ini merupakan keliru satu hukum kehidupan atau bahkan merupakan keliru satu prinsip ilahi dimana suatu hal yang tidak berguna lambat laun bakal binasa. Tuhan menciptakan kita tentunya ada maksud yang baik yaitu Ia menginginkan kita menjadi manusia yang berguna khususnya bagi sesama kita. Contoh sederhananya seperti ini. Sebuah lilin kita nyalakan di didalam kegelapan sebab lilin tersebut berguna untuk menerangi kita di sedang kegelapan. Garam dimasukkan di didalam makanan dengan dengan maksud untuk memberi tambahan cita rasa pada makanan tersebut.
Lalu bagaimana terkecuali lilin tersebut tidak dapat menerangi kita di di didalam kegelapan atau mungkin garam yang kita masukkan ke di didalam amakanan tidak dapat memberi tambahan rasa terhadapa makanan tersebut? Tentu saja lilin dan garam tersebut menjadi tidak berguna bkan? Begitu termasuk dengan dengan pohon ara yang dikutuk oleh Yesus.Meskipun daunnya lebat, pohonnya rindang tetapi pas ia tidak berbuah maka pohon ara tersebut termasuk tidak menjadi berguna.
Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah, Ia menginginkan kita menjadi seseorang yang berguna sebab pas Ia menciptakan kita Ia mempunyai object yang jelas. Tujuan tersebut pada lainagar manusia laksanakan apa yang kudus dihadapan Allah dan juga untuk menggembirakan dan memuliakan namaNya di didalam kehidupannya. Allah menciptakan kita sebagai manusia sehingga kita menjadi manusia yang berguna bagi kemuliaan, kemauan dan juga kerajaanNya. Pohon ara yang ditemui Yesus di pinggir jalur tersebut dikutuk sebab pohon ara tersebut tidak menghasilkan buah sehingga pohon ara tersebut harus mati kering. Sebagai manusia Ia termasuk menginginkan kita mengahsilkan buah di didalam kehidupan ini.
2. Tidak Selalu Ditentukan Oleh Penampilan Luar

Pohon ara yang dilukiskan di di didalam Alkitab ini sebenarnye melukiskan orang percaya yang tidak menghasilkan buah di didalam kehidupannya. Pohon ara ini termasuk melukiskan iman tanpa kelakuan yang dimiliki oleh manusia. Pohon ara mempunyai daun yang lebat semestinya buah pada pohon ara tersebut lebat. Akan tetapi, penampilan luar berasal dari pohon ara yang hijau tersebut tidak menanggung bahwa pohon ara tersebut berbuah dengan dengan lebat juga.
Begitu pula kehidupan kita sebagai orang percaya, penampilan yang orang lain melihat belum pasti melukiskan Kekristenan yang kita mempunyai telah menghasilkan buah atau justru tidak menghasilkan buah sama sekali. Penampilan tiap tiap orang merasa berasal dari yang muda hingga tua, cantik, tampan, atau bahkan biasa saja tidak bakal memilih buah yang dihasilkan di didalam kehidupannya. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa Kekristenan bukan berbicara soal penampilan luar melainkan berbicara mengenai kehidupan sehari-hari apakah telah menghasilkan buah atau belum.
3. Penghakiman Hanya Berada di tangan Tuhan Yesus

Tindakan Yesus pas mengutuk pohon ara bukanlah  merupakan tindakan yang semena-mena sebab Ia mengutuk pohon ara tersebut dengan dengan object untuk mengingatkan para murid bahwa penghakiman harus hanya berada di tangan Tuhan Yesus. Tindakan Yesus ini mengajarkan kita bahwa Ia berhak untuk menghakimi suatu hal yang menurutNya tidak layak di hadapanNya berdasarkan penghakimanNya sebab penghakiman yang Ia mempunyai adalah adil dan harus sehingga tidak ada seorang pun yang dapat melawanNya.
Karena penghakiman harus berada di tanganNya, maka Ia berkuasa untuk memelihara dan merawat bahkan Ia berkuasa untuk menghancurkan dan membinasakan suatu hal yang dirasa tidak pantas di hadapanNya. Oleh sebab itu, kita diajak untuk hidup seturut dengan dengan kehendakNya sebab terkecuali pas penghakiman telah tiba, kita harus mempertanggungjawabkan segala kelakuan kita entah itu yang baik ataupun tidak di hadapan Yesus sang hakim yang adil.
Yesus mengutuk pohon ara yang Ia jumpai di pinggir jalur pas menuju ke Yerusalem bukanlah merupakan tindakan yang semena-mena. Yesus mengutuk pohon ara tersebut sebab Yesus menginginkan mengajarkan kepada mara muridNya mengenai prinsip ilahi. Pada hari ini kita diajarkan untuk menjadi murid yang berguna di hadapanNya dengan dengan menjalankan panggilanNya di didalam kehidupan kita sehingga kita dapat menghasilkan buah yang lebat. Kita termasuk harus tahu bahwa Ia merupakan hakim yang adil yang bakal menghakimi manusia menurut perbuatannya. Kiranya artikel ini dapat memberkati dan memberi tambahan Info bagi kita semua.

3 Alasan Mengapa Pohon Ara Dikutuk Tuhan Yesus


Pohon Ara yang Dikutuk Tuhan Yesus
Salah satu mukjizat yang diperbuat oleh Tuhan Yesus yaitu pas ia mengutuk pohon ara. Pohon ara yang dikutuk ini dicatat di didalam Perjanjian Baru khususnya di didalam dua kitab Injil yaitu pada Injil Matius pasal 21 dan Injil Markus pasal 11. Pohon ara yang dikutuk ini dikisahkan berada di sedang jalur pada Betania dan Yerusalem. Dalam perjalanan menuju ke kota, Tuhan Yesus merasa lapar. Kemudian di pinggir jalur Ia melihat pohon ara yang berdaun lebat sehingga Yesus pun hendak melacak makan berasal dari buah pohon ara itu.
Pohon Ara Dikutuk Tuhan Yesus
via freebibleimages.org
Setelah Yesus melihat pohon ara tersebut, Ia mendapati bahwa pohon ara tersebut tidak berbuah tetapi hanya berdaun lebat saja. Karena melihat pohon ara tersebut tidak berbuah sama sekali maka Ia mengutuk pohon ara tersebut hingga menjadi kering baik daun, ranting maupun akarnya sehingga pohon ara tersebut amat tidak dapat berbuah lagi.
Pohon Ara
Pohon ara merupakan keliru satu jenis pohon yang berdaun lebat dan rindnag. Biasanya pohon ini dapat tumbuh setinggi 6 meter. Ranting dan cabang-cabangnya merentang 7,5 mtr. hingga 9 mtr. ke samping. Oleh sebab itu pas cuaca sedang terik banyak sekali orang yang senang berteduh di bawah rindangnya pohon ara ini.
Karena pohonnya amat rindang, pasti saja Yesus meminta pohon ara ini termasuk mempunyai buah. Akan tetapi, Ia tidak meraih apa-apa berasal dari pohon ara itu tak hanya daunnya saja yang lebat. Seperti yang kita ketahui, Yesus dan murid-muridNya merupakan orang yang sederhana sehingga pas mereka lapar, mereka tidak bakal melacak makanan mewah yang mahal. Mereka makan bukan untuk memuaskan udara nafsu melainkan hanya untuk menghilangkan rasa laparnya saja yang di didalam artian mereka makan cocok dengan dengan kebutuhan.
Dalam hukum orang Yahudi, pohon ara yang terdapat di pinggir jalur bebas untuk diambil alih buahnya oleh tiap tiap orang yang melalui jalur itu. Oleh sebab itu, pas Yesus dengan dengan dengan dengan para murid melalui pohon ara yang terdapat di sedang jalur pada Betania dan Yerusalem, Ia bebas melacak buah yang ada pada pohon aratanpa harus terkena sanksi orang Yahudi.
Alasan Mengapa Yesus Mengutuk Pohon Ara

Bagi kita yang membacanya, mungkin tindakan Yesus yang mengutuk pohon ara ini muncul semena-mena sebab segera membinasakan pohon ara yang tidak berbuah melalui ucapan mulutnya sehingga saat itu juga pohon ara tersebut menjadi kering. Pohon yang pada mulanya hijau dan berdaun lebat saat itu juga menjadi kering sesudah Ia mengutuk pohon ara ini pasti memicu para muridNya tercengang atas kelakuan yang telah dijalankan Yesus.
Sebenarnya apa yang dijalankan oleh Yesus bukanlah sebuah tindakan yang semena-mena sebab sebetulnya Yesus menginginkan mengajarkan murid-muridNya prinsip ilahi melalui tindakan yang Ia laksanakan di didalam perikop Yesus mengutuk pohon ara. Lalu sebenarnya, apa yang dapat kita pelajari berasal dari perikop tersebut? Adapun yang dapat kita pelajari pada lain:
1. Sesuatu Yang Tidak Berguna Akan Binasa

Mungkin poin pertama ini merupakan keliru satu hukum kehidupan atau bahkan merupakan keliru satu prinsip ilahi dimana suatu hal yang tidak berguna lambat laun bakal binasa. Tuhan menciptakan kita tentunya ada maksud yang baik yaitu Ia menginginkan kita menjadi manusia yang berguna khususnya bagi sesama kita. Contoh sederhananya seperti ini. Sebuah lilin kita nyalakan di didalam kegelapan sebab lilin tersebut berguna untuk menerangi kita di sedang kegelapan. Garam dimasukkan di didalam makanan dengan dengan maksud untuk memberi tambahan cita rasa pada makanan tersebut.
Lalu bagaimana terkecuali lilin tersebut tidak dapat menerangi kita di di didalam kegelapan atau mungkin garam yang kita masukkan ke di didalam amakanan tidak dapat memberi tambahan rasa terhadapa makanan tersebut? Tentu saja lilin dan garam tersebut menjadi tidak berguna bkan? Begitu termasuk dengan dengan pohon ara yang dikutuk oleh Yesus.Meskipun daunnya lebat, pohonnya rindang tetapi pas ia tidak berbuah maka pohon ara tersebut termasuk tidak menjadi berguna.
Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah, Ia menginginkan kita menjadi seseorang yang berguna sebab pas Ia menciptakan kita Ia mempunyai object yang jelas. Tujuan tersebut pada lainagar manusia laksanakan apa yang kudus dihadapan Allah dan juga untuk menggembirakan dan memuliakan namaNya di didalam kehidupannya. Allah menciptakan kita sebagai manusia sehingga kita menjadi manusia yang berguna bagi kemuliaan, kemauan dan juga kerajaanNya. Pohon ara yang ditemui Yesus di pinggir jalur tersebut dikutuk sebab pohon ara tersebut tidak menghasilkan buah sehingga pohon ara tersebut harus mati kering. Sebagai manusia Ia termasuk menginginkan kita mengahsilkan buah di didalam kehidupan ini.
2. Tidak Selalu Ditentukan Oleh Penampilan Luar

Pohon ara yang dilukiskan di di didalam Alkitab ini sebenarnye melukiskan orang percaya yang tidak menghasilkan buah di didalam kehidupannya. Pohon ara ini termasuk melukiskan iman tanpa kelakuan yang dimiliki oleh manusia. Pohon ara mempunyai daun yang lebat semestinya buah pada pohon ara tersebut lebat. Akan tetapi, penampilan luar berasal dari pohon ara yang hijau tersebut tidak menanggung bahwa pohon ara tersebut berbuah dengan dengan lebat juga.
Begitu pula kehidupan kita sebagai orang percaya, penampilan yang orang lain melihat belum pasti melukiskan Kekristenan yang kita mempunyai telah menghasilkan buah atau justru tidak menghasilkan buah sama sekali. Penampilan tiap tiap orang merasa berasal dari yang muda hingga tua, cantik, tampan, atau bahkan biasa saja tidak bakal memilih buah yang dihasilkan di didalam kehidupannya. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa Kekristenan bukan berbicara soal penampilan luar melainkan berbicara mengenai kehidupan sehari-hari apakah telah menghasilkan buah atau belum.
3. Penghakiman Hanya Berada di tangan Tuhan Yesus

Tindakan Yesus pas mengutuk pohon ara bukanlah  merupakan tindakan yang semena-mena sebab Ia mengutuk pohon ara tersebut dengan dengan object untuk mengingatkan para murid bahwa penghakiman harus hanya berada di tangan Tuhan Yesus. Tindakan Yesus ini mengajarkan kita bahwa Ia berhak untuk menghakimi suatu hal yang menurutNya tidak layak di hadapanNya berdasarkan penghakimanNya sebab penghakiman yang Ia mempunyai adalah adil dan harus sehingga tidak ada seorang pun yang dapat melawanNya.
Karena penghakiman harus berada di tanganNya, maka Ia berkuasa untuk memelihara dan merawat bahkan Ia berkuasa untuk menghancurkan dan membinasakan suatu hal yang dirasa tidak pantas di hadapanNya. Oleh sebab itu, kita diajak untuk hidup seturut dengan dengan kehendakNya sebab terkecuali pas penghakiman telah tiba, kita harus mempertanggungjawabkan segala kelakuan kita entah itu yang baik ataupun tidak di hadapan Yesus sang hakim yang adil.
Yesus mengutuk pohon ara yang Ia jumpai di pinggir jalur pas menuju ke Yerusalem bukanlah merupakan tindakan yang semena-mena. Yesus mengutuk pohon ara tersebut sebab Yesus menginginkan mengajarkan kepada mara muridNya mengenai prinsip ilahi. Pada hari ini kita diajarkan untuk menjadi murid yang berguna di hadapanNya dengan dengan menjalankan panggilanNya di didalam kehidupan kita sehingga kita dapat menghasilkan buah yang lebat. Kita termasuk harus tahu bahwa Ia merupakan hakim yang adil yang bakal menghakimi manusia menurut perbuatannya. Kiranya artikel ini dapat memberkati dan memberi tambahan Info bagi kita semua.

Tidak ada komentar