Apa itu Khotbah dalam Kristen?
Khotbah merupakan tidak benar satu sarana untuk menginformasikan firman Tuhan kepada jemaat pada suatu Gereja atau persekutuan, sehingga khotbah itu sendiri jadi pusat dalam peribadahan umat Kristen. Khotbah yang disampaikan biasanya bakal sesuai bersama dengan topik dan materi yang sudah ditetapkan bersama dengan maksud khusus kepada orang banyak sesuai bersama dengan kondisi dan kondisi kala itu. Namun khotbah tidaklah mirip bersama dengan pidato ataupun ceramah, karena khotbah sebagai pemberitaan firman Tuhan didasarkan pada Alkitab, dan bukan pada pengalaman khusus manusia ataupun anggapan berasal dari manusia itu sendiri (bukan hasil kesimpulan subjektif si pengkhotbah). Khotbah adalah tidak benar satu wujud komunikasi satu arah karena jemaat tidak bisa segera merespon si pengkhotbah. Berkhotbah bukanlah suatu sistem untuk membawa dampak pendengar jadi ahli Alkitab melainkan untuk mengenalkan Allah melalui Firman yang bakal disampaikan.
PENGERTIAN KHOTBAH DALAM KRISTEN dan Jenisnya
Secara umum, sistematika khotbah bisa dibagi jadi tiga bagian yaitu pendahuluan, isikan dan penutup. Pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang mempunyai jemaat menuju inti khotbah yang inginkan disampaikan bersama dengan mengutarakan sedikit permasalahan. Isi khotbah merupakan bagian sentral atau bagian utama dalam susunan khotbah. Di bagian isi, pengkhotbah bakal menyampaikan isikan Firman Tuhan yang tersedia dalam Alkitab. Pengkhotbah juga butuh kala lama untuk mempersiapkannya karena perlu melalui sistem penafsiran. Bagian paling akhir dalam sebuat khotbah yaitu penutup. Penutup biasanya memuat kesimpulan atau pesan berasal dari khotbah yang sudah disampaikan. Pada bagian ini, aplikasi atau penerapan dalam kehidupan yang jadi penekanan. Bagian penutup juga bisa diisi bersama dengan sebuah ilustrasi yang bisa membawa dampak jemaat lebih sadar isikan khotbah yang disampaikan..
Khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah biasanya mempunyai takaran arti dan pesan bagi orang yang mendengarnya. Pesan yang di informasikan itu di dalam bhs Yunani disebut Kerygma. Kerygma merupakan pesan berasal dari teks Alkitab yang sudah ditafsirkan sebelumnya. Di dalam berkhotbah juga tersedia hal-hal yang perlu dimengerti tidak benar satunya yaitu ilmu berkhotbah. Ilmu khotbah atau yang juga dikenal bersama dengan arti homiletika merupakan alat yang perlu dikuasai oleh seorang pengkhotbah. Di dalam penyusunan khotbah juga dibutuhkan sistem hermeneutik. Proses hermeneutik ini mendukung pengkhotbah dalam menafsir teks yang adalah dalam Alkitab sehingga kontekstual. Dalam homiletika, yang jadi basic dan acuan khotbah adalah pengakuan Allah di dalam diri Yesus Kristus sebagaimana disaksikan di dalam Kitab Suci. Dan Alkitab adalah cuma satu simber tertulis yang senantiasa tersedia mengenai Yesus Kristus. Sehingga Alkitablah yang jadi acuan untuk ber-khotbah.
Khotbah mempunyai manfaat yang berupa pendidikan, sosial, etis, dan politis. Dimana pengkhotbah bakal jadi pemimpin dalam ibadah dan bakal mewartakan Firman Tuhan dalam ibadah tersebut.
Ciri-ciri khotbah yang baik yaitu;
Ada pendalaman dan kesimpulan teks Alkitab yang bakal dikhotbahkan.

Isi khotbah mempunyai kaitan bersama dengan realitas masalah dan kebutuhan jemaat (sesuai bersama dengan kondisi yang banyak dihadapi oleh jemaat).

Berkhotbah bersama dengan baik dan benar bersama dengan berdoa dan meminta hikmat terutama dahulu kepada Allah.

Ada retorika (seni dan type penyampaian) sehingga jemaat tidak mengantuk dan senantiasa fokus untuk memperhatikan.

Ada kesatuan integritas pengkhotbah bersama dengan khotbahnya.

Khotbah yang disampaikan simple dan tidak bertele-tele.

Isi khotbah menarik tetapi senantiasa mempunyai takaran nilai-nilai dalam Alkitab.

Khotbah yang disampaikan terstruktur jadi berasal dari pendahuluan, isikan dan penutup.

Memiliki tujuan atau batasan kala dalam menyampaikan khotbah.
Di dalam suatu ibadah, khotbah dijadikan sebagai alat untuk mengajar dan mengajarkan jemaat bakal Firman Tuhan.
Tujuan berkhotbah itu sendiri yaitu;
1. Membawa jemaat mengenal Tuhan
Pada kala beribadah, Tuhan secara khusus bakal bicara melalui pengkhotbah melalui pewartaan Firman Tuhan yang disampaikan sehingga bisa mempunyai jemaat tambah lama dekat dan mengenalNya dan juga terkait padaNya.
2. Membawa jemaat ke dalam kebenaran
Dalam 2 Timotius 3:16 disebutkan demikian “Segala postingan yang diilhamkan Allah sebenarnya berfaedah untuk mengajar, untuk membuktikan kesalahan, untuk melakukan perbaikan tingkah laku dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Sehingga saat seseorang berkhotbah haruslah ia bisa mempunyai jemaat ke dalam kebenaran melalui Firman yang bakal ia wartakan.
3. Bersaksi
Tujuan dalam berkhotbah yaitu untuk bersaksi. Ketika pengkhotbah menyampaikan Firman Tuhan, Firman itu pertama-tama perlu diterapkan kepada khusus dan pengalaman pengkhotbahnya, baru kepada jemaatnya. Ketika seorang pengkhotbah juga turut bersaksi atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya, jemaat tentu bakal turut merasakan kebaikan Allah. Namun, kesaksian yang disaampaikan kala berkhotbah haruslah terjalin bersama dengan pesan Firman yang dibawakan.
Jenis-jenis Khotbah
Ada sebagian tipe khotbah yang biasanya disampaikan oleh pengkhotbah. Jenis-jenis khotbah itu pada lain;
1. Khotbah Tekstual
Khotbah tekstual merupakan khotbah yang dibangun bersama dengan garis besarnya berdasarkan sebuah teks ayat Alkitab. Khotbah ini biasanya didasarkan pada satu atau dua ayat saja. Adapun keunggulan dan kelemahan khotbah tekstual yaitu:
Keunggulan Khotbah Tekstual
Ayat singkat dan terfokus, sehingga ringan dalam persiapan khotbah. Biasanya digunakan oleh para pengkhotbah pemula.

Mudah dimengerti dan dimengerti oleh jemaat karena penyampaiannya yang sederhana.

Dikhotbahkan ayat per ayat, sehingga pembahasan terlalu fokus pada konteks ayat. Hal ini bakal membawa dampak jemaat sadar apa maksud berasal dari masing-masing ayat yang dikhotbahkan.
Kelemahan Khotbah Tekstual
Pembagian masing-masing ayatnya condong dipaksakan.

Jika tidak dilaksanakan secara cermat, pengambilan satu atau dua ayat dalam Alkitab tanpa menyaksikan konteksnya bakal membawa dampak kesalah pahaman, apalagi juga bisa mengalih-tafsirkan kebenaran.

Jika dipakai konsisten bakal membawa dampak rasa bosan bagi jemaat yang mendengarnya.

Ketika cuma tersedia satu ayat yang baik bakal kesulitan untuk dijadikan tema khotbah tekstual.
2. Khotbah Topikal (Tematik)
Khotbah topikal merupakan khotbah yang dibangun berdasarkan sebuah topik. Khotbah ini didasarkan pada sebuah pokok yang diambil berasal dari dalam atau luar Alkitab. Khotbah tipe ini merupakan khotbah yang kerap dipakai oleh para pengkhotbah.
Adapun keunggulan dan kelemahan khotbah ini yaitu:
Keunggulan Khotbah Topikal
Pengkhotbah bisa mengembangkan banyak variasi aspek berita dalam Alkitab secara bebas sehingga pembahasannya jadi luas. Materi yang dibahas pun bisa dilengkapi atau dikurangi atas basic pertimbangan kala dan isikan khotbah.

Khotbah tipe ini biasanya membawa dampak pengkhotbah berkhotbah sesuai bersama dengan kondisi yang terlalu terjadi dalam jemaat. Melalui khotbah ini juga pengkhotbah bisa memberikan solusi pemecahan masalah berdasarkan Firman Tuhan.
Kelemahan Khotbah Topikal :
Cenderung untuk menggantikan kebenaran Allah bersama dengan kesimpulan manusia.

Isi berasal dari penyampaian Firman Tuhan bisa bermakna bias.

Kurangnya penafsiran ayat berasal dari pengkhotbah sehingga bisa timbul ketidaksesuaian pada khotbah bersama dengan isikan yang dikhotbahkan.

Alkitab cuma digunakan sebagai bahan pendukung pandangan khusus pengkhotbah. Sehingga seumpama tidak dilaksanakan secara hati-hati bisa membawa dampak pemahan pengkhotbah saja yang dikhotbahkan.
3. Khotbah Ekspositori
Khotbah ekspositori merupakan khotbah yang didasarkan pada nas Alkitab yang biasanya lebih panjang berasal dari dua ayat. Bagian terbesar materi khotbah biasanya diambil segera berasal dari nas Alkitab dan kerangkanya terdiri berasal dari serangkaian ide-ide yang diuraikan secara bertahap dan berpangkal pada satu ide utama. Khotbah yang dibawakan bakal saling terjalin pada nas yang satu bersama dengan nas yang lain.
Dari ketiga tipe khotbah yang ada, khotbah Ekspositori merupakan tipe khotbah yang jarang didengar di gereja-gereja di Indonesia. Pada biasanya pengkhotbah-pengkhotbah di Indonesia kerap kenakan khotbah Topikal. Hal ini barangkali karena jauh lebih ringan dalam mempersiapkan isikan khotbah dibandingkan bersama dengan tipe khotbah yang lain. Dalam mempersiapkan khotbah Topikal, pengkhotbah biasanya cuma perlu melacak sebuah pokok atau topik khotbah dalam Alkitab dan menyita sebagian ayat berasal dari dalam Alkitab selanjutnya selanjutnya membentuknya jadi pokok-pokok besar.

Pengertian dan Jenis Khotbah Dalam Kristen


Apa itu Khotbah dalam Kristen?
Khotbah merupakan tidak benar satu sarana untuk menginformasikan firman Tuhan kepada jemaat pada suatu Gereja atau persekutuan, sehingga khotbah itu sendiri jadi pusat dalam peribadahan umat Kristen. Khotbah yang disampaikan biasanya bakal sesuai bersama dengan topik dan materi yang sudah ditetapkan bersama dengan maksud khusus kepada orang banyak sesuai bersama dengan kondisi dan kondisi kala itu. Namun khotbah tidaklah mirip bersama dengan pidato ataupun ceramah, karena khotbah sebagai pemberitaan firman Tuhan didasarkan pada Alkitab, dan bukan pada pengalaman khusus manusia ataupun anggapan berasal dari manusia itu sendiri (bukan hasil kesimpulan subjektif si pengkhotbah). Khotbah adalah tidak benar satu wujud komunikasi satu arah karena jemaat tidak bisa segera merespon si pengkhotbah. Berkhotbah bukanlah suatu sistem untuk membawa dampak pendengar jadi ahli Alkitab melainkan untuk mengenalkan Allah melalui Firman yang bakal disampaikan.
PENGERTIAN KHOTBAH DALAM KRISTEN dan Jenisnya
Secara umum, sistematika khotbah bisa dibagi jadi tiga bagian yaitu pendahuluan, isikan dan penutup. Pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang mempunyai jemaat menuju inti khotbah yang inginkan disampaikan bersama dengan mengutarakan sedikit permasalahan. Isi khotbah merupakan bagian sentral atau bagian utama dalam susunan khotbah. Di bagian isi, pengkhotbah bakal menyampaikan isikan Firman Tuhan yang tersedia dalam Alkitab. Pengkhotbah juga butuh kala lama untuk mempersiapkannya karena perlu melalui sistem penafsiran. Bagian paling akhir dalam sebuat khotbah yaitu penutup. Penutup biasanya memuat kesimpulan atau pesan berasal dari khotbah yang sudah disampaikan. Pada bagian ini, aplikasi atau penerapan dalam kehidupan yang jadi penekanan. Bagian penutup juga bisa diisi bersama dengan sebuah ilustrasi yang bisa membawa dampak jemaat lebih sadar isikan khotbah yang disampaikan..
Khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah biasanya mempunyai takaran arti dan pesan bagi orang yang mendengarnya. Pesan yang di informasikan itu di dalam bhs Yunani disebut Kerygma. Kerygma merupakan pesan berasal dari teks Alkitab yang sudah ditafsirkan sebelumnya. Di dalam berkhotbah juga tersedia hal-hal yang perlu dimengerti tidak benar satunya yaitu ilmu berkhotbah. Ilmu khotbah atau yang juga dikenal bersama dengan arti homiletika merupakan alat yang perlu dikuasai oleh seorang pengkhotbah. Di dalam penyusunan khotbah juga dibutuhkan sistem hermeneutik. Proses hermeneutik ini mendukung pengkhotbah dalam menafsir teks yang adalah dalam Alkitab sehingga kontekstual. Dalam homiletika, yang jadi basic dan acuan khotbah adalah pengakuan Allah di dalam diri Yesus Kristus sebagaimana disaksikan di dalam Kitab Suci. Dan Alkitab adalah cuma satu simber tertulis yang senantiasa tersedia mengenai Yesus Kristus. Sehingga Alkitablah yang jadi acuan untuk ber-khotbah.
Khotbah mempunyai manfaat yang berupa pendidikan, sosial, etis, dan politis. Dimana pengkhotbah bakal jadi pemimpin dalam ibadah dan bakal mewartakan Firman Tuhan dalam ibadah tersebut.
Ciri-ciri khotbah yang baik yaitu;
Ada pendalaman dan kesimpulan teks Alkitab yang bakal dikhotbahkan.

Isi khotbah mempunyai kaitan bersama dengan realitas masalah dan kebutuhan jemaat (sesuai bersama dengan kondisi yang banyak dihadapi oleh jemaat).

Berkhotbah bersama dengan baik dan benar bersama dengan berdoa dan meminta hikmat terutama dahulu kepada Allah.

Ada retorika (seni dan type penyampaian) sehingga jemaat tidak mengantuk dan senantiasa fokus untuk memperhatikan.

Ada kesatuan integritas pengkhotbah bersama dengan khotbahnya.

Khotbah yang disampaikan simple dan tidak bertele-tele.

Isi khotbah menarik tetapi senantiasa mempunyai takaran nilai-nilai dalam Alkitab.

Khotbah yang disampaikan terstruktur jadi berasal dari pendahuluan, isikan dan penutup.

Memiliki tujuan atau batasan kala dalam menyampaikan khotbah.
Di dalam suatu ibadah, khotbah dijadikan sebagai alat untuk mengajar dan mengajarkan jemaat bakal Firman Tuhan.
Tujuan berkhotbah itu sendiri yaitu;
1. Membawa jemaat mengenal Tuhan
Pada kala beribadah, Tuhan secara khusus bakal bicara melalui pengkhotbah melalui pewartaan Firman Tuhan yang disampaikan sehingga bisa mempunyai jemaat tambah lama dekat dan mengenalNya dan juga terkait padaNya.
2. Membawa jemaat ke dalam kebenaran
Dalam 2 Timotius 3:16 disebutkan demikian “Segala postingan yang diilhamkan Allah sebenarnya berfaedah untuk mengajar, untuk membuktikan kesalahan, untuk melakukan perbaikan tingkah laku dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Sehingga saat seseorang berkhotbah haruslah ia bisa mempunyai jemaat ke dalam kebenaran melalui Firman yang bakal ia wartakan.
3. Bersaksi
Tujuan dalam berkhotbah yaitu untuk bersaksi. Ketika pengkhotbah menyampaikan Firman Tuhan, Firman itu pertama-tama perlu diterapkan kepada khusus dan pengalaman pengkhotbahnya, baru kepada jemaatnya. Ketika seorang pengkhotbah juga turut bersaksi atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya, jemaat tentu bakal turut merasakan kebaikan Allah. Namun, kesaksian yang disaampaikan kala berkhotbah haruslah terjalin bersama dengan pesan Firman yang dibawakan.
Jenis-jenis Khotbah
Ada sebagian tipe khotbah yang biasanya disampaikan oleh pengkhotbah. Jenis-jenis khotbah itu pada lain;
1. Khotbah Tekstual
Khotbah tekstual merupakan khotbah yang dibangun bersama dengan garis besarnya berdasarkan sebuah teks ayat Alkitab. Khotbah ini biasanya didasarkan pada satu atau dua ayat saja. Adapun keunggulan dan kelemahan khotbah tekstual yaitu:
Keunggulan Khotbah Tekstual
Ayat singkat dan terfokus, sehingga ringan dalam persiapan khotbah. Biasanya digunakan oleh para pengkhotbah pemula.

Mudah dimengerti dan dimengerti oleh jemaat karena penyampaiannya yang sederhana.

Dikhotbahkan ayat per ayat, sehingga pembahasan terlalu fokus pada konteks ayat. Hal ini bakal membawa dampak jemaat sadar apa maksud berasal dari masing-masing ayat yang dikhotbahkan.
Kelemahan Khotbah Tekstual
Pembagian masing-masing ayatnya condong dipaksakan.

Jika tidak dilaksanakan secara cermat, pengambilan satu atau dua ayat dalam Alkitab tanpa menyaksikan konteksnya bakal membawa dampak kesalah pahaman, apalagi juga bisa mengalih-tafsirkan kebenaran.

Jika dipakai konsisten bakal membawa dampak rasa bosan bagi jemaat yang mendengarnya.

Ketika cuma tersedia satu ayat yang baik bakal kesulitan untuk dijadikan tema khotbah tekstual.
2. Khotbah Topikal (Tematik)
Khotbah topikal merupakan khotbah yang dibangun berdasarkan sebuah topik. Khotbah ini didasarkan pada sebuah pokok yang diambil berasal dari dalam atau luar Alkitab. Khotbah tipe ini merupakan khotbah yang kerap dipakai oleh para pengkhotbah.
Adapun keunggulan dan kelemahan khotbah ini yaitu:
Keunggulan Khotbah Topikal
Pengkhotbah bisa mengembangkan banyak variasi aspek berita dalam Alkitab secara bebas sehingga pembahasannya jadi luas. Materi yang dibahas pun bisa dilengkapi atau dikurangi atas basic pertimbangan kala dan isikan khotbah.

Khotbah tipe ini biasanya membawa dampak pengkhotbah berkhotbah sesuai bersama dengan kondisi yang terlalu terjadi dalam jemaat. Melalui khotbah ini juga pengkhotbah bisa memberikan solusi pemecahan masalah berdasarkan Firman Tuhan.
Kelemahan Khotbah Topikal :
Cenderung untuk menggantikan kebenaran Allah bersama dengan kesimpulan manusia.

Isi berasal dari penyampaian Firman Tuhan bisa bermakna bias.

Kurangnya penafsiran ayat berasal dari pengkhotbah sehingga bisa timbul ketidaksesuaian pada khotbah bersama dengan isikan yang dikhotbahkan.

Alkitab cuma digunakan sebagai bahan pendukung pandangan khusus pengkhotbah. Sehingga seumpama tidak dilaksanakan secara hati-hati bisa membawa dampak pemahan pengkhotbah saja yang dikhotbahkan.
3. Khotbah Ekspositori
Khotbah ekspositori merupakan khotbah yang didasarkan pada nas Alkitab yang biasanya lebih panjang berasal dari dua ayat. Bagian terbesar materi khotbah biasanya diambil segera berasal dari nas Alkitab dan kerangkanya terdiri berasal dari serangkaian ide-ide yang diuraikan secara bertahap dan berpangkal pada satu ide utama. Khotbah yang dibawakan bakal saling terjalin pada nas yang satu bersama dengan nas yang lain.
Dari ketiga tipe khotbah yang ada, khotbah Ekspositori merupakan tipe khotbah yang jarang didengar di gereja-gereja di Indonesia. Pada biasanya pengkhotbah-pengkhotbah di Indonesia kerap kenakan khotbah Topikal. Hal ini barangkali karena jauh lebih ringan dalam mempersiapkan isikan khotbah dibandingkan bersama dengan tipe khotbah yang lain. Dalam mempersiapkan khotbah Topikal, pengkhotbah biasanya cuma perlu melacak sebuah pokok atau topik khotbah dalam Alkitab dan menyita sebagian ayat berasal dari dalam Alkitab selanjutnya selanjutnya membentuknya jadi pokok-pokok besar.

Tidak ada komentar