Puasa Seturut bersama bersama Kehendak-Nya
Puasa di didalam Kristen bukanlah suatu hal yang dituntut atau diminta secara tertentu untuk dilaksanakan. Puasa disita alih berasal berasal dari bahasa Yunani nesteia yang bermakna berpantang atau menahan nafsu makan dan minum. Puasa menurut Perjanjian Lama merupakan layanan atau alat bagi umat Allah untuk merendahkan diri faedah mendapat pengampunan serta pndamaian berasal berasal dari Tuhan. Pada pas ini, doa dan berpuasa sering dikait-kaitkan bersama bersama tidak makan dan tidak minum.
Tentang Puasa Kristen hal mesti diketauhi Dari Alkitab
Sejatinya, puasa merupakan keliru satu bentuk sikap kami untuk melepaskan diri kami berasal berasal dari hal-hal duniawi dan berpusat kepada Allah. Puasa merupakan bentuk keseriusan jalinan kami bersama bersama Allah. Puasa terhitung menopang kami di didalam memperoleh pandangan baru berkenaan kehidupan dan bisnis untuk memperbaharui diri untuk menjadi lebih baik lagi. Puasa tidak boleh dianggap sebagai keliru satu “metode diet” yang digunakan oleh umumnya orang untuk menghilangkan berat badan. Tetapi jadikalah puasa itu sebagai keliru satu cara untuk merubah diri kami bukan merubah Allah.
Seringkali asih banyak di antara kami yang senantiasa miliki pandangan yang keliru berkenaan berpuasa. Seringkali kami berpuasa agar Allah senang jalankan apa yang kami ingin bahkan agar keluar lebih rohani dibandingkan bersama bersama orang lain. Puasa haruslah kami jalankan di didalam kerendahan hati dan penuh sukacita.
Ada sebagian alasan yang keliru untuk jalankan puasa. Diantaranya untuk pamer, untuk keluar lebih saleh atau lebih terkesan rohani dibandingkan bersama bersama yang lain, untuk menutupi dosa dan pelanggaran yang sudah dilakukan secara sengaja serta hanya untuk sekadar mobilisasi kewajiban agama. Biasanya sebab alasan yang keliru inilah menjadikan seseorang berpuasa bersama bersama tidak sangat dan senantiasa tidak meninggalkan keduniawiannya.
Dalam Alkitab, puasa dilakukan pas meminta bimbingan dan perlindungan berasal berasal dari Allah. Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru banyak tokoh-tokoh Alkitab yang berpuasa. Tokoh di didalam Perjanjian Lama yang berpuasa diantaranya:
Musa, jalankan puasa 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Keluaran 24:16 dan Keluaran 34:28)

Daud tidak makan dan semalaman berbaring di atas tanah (2 Samuel 12:16)

Elia, puasa 40 hari 40 malam berjalan tanpa henti (1 Raja-raja 19:8)

Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (Ayub 2:13)

Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Daniel 1:12)

Yunus, 3 hari 3 malam di didalam perut ikan (Yunus 1:17)

Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Sedangkah tokoh Alkitab di didalam Perjanjian Baru yang berpuasa antara lain;
Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Matius 4:2)

Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Matius 11:18)

Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak memandang (Kisah Para Rasul 9:9)

Jemaat mula-mula, berpuasa untuk menguatkan Paulus dan Barnabas di didalam service (Kisah Para Rasul 13:2-3)
Dalam Kristen, terkandung tiga macam puasa yaitu puasa biasa, puasa sebagian dan puasa penuh. Berikut bakal dijelaskan pengertiannya masing-masing.
1. Puasa Biasa:
Puasa biasa merupakan puasa tidak makan namun senantiasa minum.
2. Puasa Penuh
Puasa penuh merupakan puasa tidak makan dan tidak minum yang umumnya tidak mesti dilakukan lebih lama yaitu tidak lebih berasal berasal dari 3 hari, sebab tubuh seseorang bakal menjadi kering pas tidak mendapat air selama lebih berasal berasal dari 2 hari.
3. Puasa Sebagian
Puasa sebagian merupakan puasa bersama bersama halangi makanan yang dimakan dan bukan bermakna tidak makan apa pun sama sekali.
Di di didalam Alkitab terhitung terkandung sebagian style Puasa, diantaranya;
Puasa Musa : 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum apapun

Puasa Daud : Tidak makan dan semalaman hanya berbaring di

Puasa Elia : 40 hari 40 malam berjalan kaki

Puasa Ester : 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum

Puasa Ayub : 7 hari 7 malam tidak bersuara sama sekali

Puasa Daniel : 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih saja

Puasa Niniwe : 40 hari 40 malam tidak makan tidak minum dan tidak berbuat suatu hal yang jahat
Lalu bagaimanakah puasa yang diharapkan oleh Allha? Puasa yang diharapkan oleh Allah adalah bersama bersama merendahkan diri di hadapanNya serta mengasihi sesama. Terjalinnya jalinan yang baik bersama bersama Tuhan dimana ada pengharapan di dalamNya. Dalam Matius 6:16-18 berkenaan hal berpuasa dikatakan bahwa kami tidak boleh tunjukkan diri kami sedang berpuasa kepada orang lain. “Dan jikalau anda berpuasa, janganlah muram mukamu layaknya orang munafik.Mereka merubah air mukanya, agar orang memandang bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berbicara kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” Matius 6:16. Dalam hal ini bermakna Alah iingin kami tidak menyombongkan diri kami bahwa kami sedang berpuasa. Karena berpuasa yang baik adalah berpuasa bersama bersama segala kerendahan hati bersama bersama obyek untuk Tuhan bukan untuk manusia. Perlu diingat, Puasa bukanlah sekadar untuk memenuhi tugas ataupun kewajiban agama, bukan pula sekadar menahan diri berasal berasal dari rasa lapar dan haus. Namun, berpuasa bermakna kesediaan diri untuk bertobat dan beralih di hadapan Allah agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi berasal berasal dari pada sebelumnya. Ketika kami berpuasa, kami terhitung mesti fokus kepadaNya. Janganlah kami terbawa oleh permintaan daging kita. Dalam Yesaya 58:6-7 dikatakan demikianlah “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah agar engkau terhubung belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, agar engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan tiap tiap kuk, agar engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan mempunyai ke rumahmu orang miskin yang tak miliki rumah, dan jikalau engkau memandang orang telanjang, agar engkau berikan dia baju dan tidak menyembunyikan diri pada saudaramu sendiri!”
Berikut ini merupakan hal-hal yang mesti dilakukan untuk buat persiapan hati kami di didalam berpuasa.
Mengakui semua dosa dan pelanggaran yang sudah dilakukan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja agar diberikan pengampunan oleh Allah

Mengampuni orang yang dulu menyakiti hati. Bereskan semua persoalan yang ada. Jangan biarkan amarah mengakibatkan kerusakan inti berasal berasal dari berpuasa yang bakal dijalankan

Meminta Roh Kudus untuk memimpin dan membimbing hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita

Menyerahkan semua kehidupan kami kepada Allah

Merenungkan betapa besar kuasaNya di di didalam hidup dan kehidupan kita

Memulai pas doa dan berpuasa bersama bersama hati yang penuh harapan dan ketulusan.
Puasa bukanlah suatu cara bagi kami untuk memaksakan tekad kami kepada Allah agarIa senang mengambulkan segala doa dan permintaan kita. Puasa terhitung bukan berkenaan siapa yang paling hebat dan yang paling rohani. Puasa terhitung  bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus. Namun lebih berasal berasal dari itu semua, puasa merupakan layanan kami untuk mengintropeksi diri kita. Dengan berpuasa kami sanggup menyadari segala kesalahan yang dulu kami perbuat. Dengan berpuasa terhitung kami sanggup menjadi bersama bersama denganNya. Ketika berpuasa fokuslah kepadaNya. Selamat berpuasa. Kiranya Ia selalui menyertai dan membimbing tiap tiap cara hidup kami agar kami menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tuhan Yesus memberkati.

Pengertian Puasa Kristen Menurut Alkitab


Puasa Seturut bersama bersama Kehendak-Nya
Puasa di didalam Kristen bukanlah suatu hal yang dituntut atau diminta secara tertentu untuk dilaksanakan. Puasa disita alih berasal berasal dari bahasa Yunani nesteia yang bermakna berpantang atau menahan nafsu makan dan minum. Puasa menurut Perjanjian Lama merupakan layanan atau alat bagi umat Allah untuk merendahkan diri faedah mendapat pengampunan serta pndamaian berasal berasal dari Tuhan. Pada pas ini, doa dan berpuasa sering dikait-kaitkan bersama bersama tidak makan dan tidak minum.
Tentang Puasa Kristen hal mesti diketauhi Dari Alkitab
Sejatinya, puasa merupakan keliru satu bentuk sikap kami untuk melepaskan diri kami berasal berasal dari hal-hal duniawi dan berpusat kepada Allah. Puasa merupakan bentuk keseriusan jalinan kami bersama bersama Allah. Puasa terhitung menopang kami di didalam memperoleh pandangan baru berkenaan kehidupan dan bisnis untuk memperbaharui diri untuk menjadi lebih baik lagi. Puasa tidak boleh dianggap sebagai keliru satu “metode diet” yang digunakan oleh umumnya orang untuk menghilangkan berat badan. Tetapi jadikalah puasa itu sebagai keliru satu cara untuk merubah diri kami bukan merubah Allah.
Seringkali asih banyak di antara kami yang senantiasa miliki pandangan yang keliru berkenaan berpuasa. Seringkali kami berpuasa agar Allah senang jalankan apa yang kami ingin bahkan agar keluar lebih rohani dibandingkan bersama bersama orang lain. Puasa haruslah kami jalankan di didalam kerendahan hati dan penuh sukacita.
Ada sebagian alasan yang keliru untuk jalankan puasa. Diantaranya untuk pamer, untuk keluar lebih saleh atau lebih terkesan rohani dibandingkan bersama bersama yang lain, untuk menutupi dosa dan pelanggaran yang sudah dilakukan secara sengaja serta hanya untuk sekadar mobilisasi kewajiban agama. Biasanya sebab alasan yang keliru inilah menjadikan seseorang berpuasa bersama bersama tidak sangat dan senantiasa tidak meninggalkan keduniawiannya.
Dalam Alkitab, puasa dilakukan pas meminta bimbingan dan perlindungan berasal berasal dari Allah. Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru banyak tokoh-tokoh Alkitab yang berpuasa. Tokoh di didalam Perjanjian Lama yang berpuasa diantaranya:
Musa, jalankan puasa 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Keluaran 24:16 dan Keluaran 34:28)

Daud tidak makan dan semalaman berbaring di atas tanah (2 Samuel 12:16)

Elia, puasa 40 hari 40 malam berjalan tanpa henti (1 Raja-raja 19:8)

Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (Ayub 2:13)

Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Daniel 1:12)

Yunus, 3 hari 3 malam di didalam perut ikan (Yunus 1:17)

Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Sedangkah tokoh Alkitab di didalam Perjanjian Baru yang berpuasa antara lain;
Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Matius 4:2)

Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Matius 11:18)

Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak memandang (Kisah Para Rasul 9:9)

Jemaat mula-mula, berpuasa untuk menguatkan Paulus dan Barnabas di didalam service (Kisah Para Rasul 13:2-3)
Dalam Kristen, terkandung tiga macam puasa yaitu puasa biasa, puasa sebagian dan puasa penuh. Berikut bakal dijelaskan pengertiannya masing-masing.
1. Puasa Biasa:
Puasa biasa merupakan puasa tidak makan namun senantiasa minum.
2. Puasa Penuh
Puasa penuh merupakan puasa tidak makan dan tidak minum yang umumnya tidak mesti dilakukan lebih lama yaitu tidak lebih berasal berasal dari 3 hari, sebab tubuh seseorang bakal menjadi kering pas tidak mendapat air selama lebih berasal berasal dari 2 hari.
3. Puasa Sebagian
Puasa sebagian merupakan puasa bersama bersama halangi makanan yang dimakan dan bukan bermakna tidak makan apa pun sama sekali.
Di di didalam Alkitab terhitung terkandung sebagian style Puasa, diantaranya;
Puasa Musa : 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum apapun

Puasa Daud : Tidak makan dan semalaman hanya berbaring di

Puasa Elia : 40 hari 40 malam berjalan kaki

Puasa Ester : 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum

Puasa Ayub : 7 hari 7 malam tidak bersuara sama sekali

Puasa Daniel : 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih saja

Puasa Niniwe : 40 hari 40 malam tidak makan tidak minum dan tidak berbuat suatu hal yang jahat
Lalu bagaimanakah puasa yang diharapkan oleh Allha? Puasa yang diharapkan oleh Allah adalah bersama bersama merendahkan diri di hadapanNya serta mengasihi sesama. Terjalinnya jalinan yang baik bersama bersama Tuhan dimana ada pengharapan di dalamNya. Dalam Matius 6:16-18 berkenaan hal berpuasa dikatakan bahwa kami tidak boleh tunjukkan diri kami sedang berpuasa kepada orang lain. “Dan jikalau anda berpuasa, janganlah muram mukamu layaknya orang munafik.Mereka merubah air mukanya, agar orang memandang bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berbicara kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” Matius 6:16. Dalam hal ini bermakna Alah iingin kami tidak menyombongkan diri kami bahwa kami sedang berpuasa. Karena berpuasa yang baik adalah berpuasa bersama bersama segala kerendahan hati bersama bersama obyek untuk Tuhan bukan untuk manusia. Perlu diingat, Puasa bukanlah sekadar untuk memenuhi tugas ataupun kewajiban agama, bukan pula sekadar menahan diri berasal berasal dari rasa lapar dan haus. Namun, berpuasa bermakna kesediaan diri untuk bertobat dan beralih di hadapan Allah agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi berasal berasal dari pada sebelumnya. Ketika kami berpuasa, kami terhitung mesti fokus kepadaNya. Janganlah kami terbawa oleh permintaan daging kita. Dalam Yesaya 58:6-7 dikatakan demikianlah “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah agar engkau terhubung belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, agar engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan tiap tiap kuk, agar engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan mempunyai ke rumahmu orang miskin yang tak miliki rumah, dan jikalau engkau memandang orang telanjang, agar engkau berikan dia baju dan tidak menyembunyikan diri pada saudaramu sendiri!”
Berikut ini merupakan hal-hal yang mesti dilakukan untuk buat persiapan hati kami di didalam berpuasa.
Mengakui semua dosa dan pelanggaran yang sudah dilakukan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja agar diberikan pengampunan oleh Allah

Mengampuni orang yang dulu menyakiti hati. Bereskan semua persoalan yang ada. Jangan biarkan amarah mengakibatkan kerusakan inti berasal berasal dari berpuasa yang bakal dijalankan

Meminta Roh Kudus untuk memimpin dan membimbing hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita

Menyerahkan semua kehidupan kami kepada Allah

Merenungkan betapa besar kuasaNya di di didalam hidup dan kehidupan kita

Memulai pas doa dan berpuasa bersama bersama hati yang penuh harapan dan ketulusan.
Puasa bukanlah suatu cara bagi kami untuk memaksakan tekad kami kepada Allah agarIa senang mengambulkan segala doa dan permintaan kita. Puasa terhitung bukan berkenaan siapa yang paling hebat dan yang paling rohani. Puasa terhitung  bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus. Namun lebih berasal berasal dari itu semua, puasa merupakan layanan kami untuk mengintropeksi diri kita. Dengan berpuasa kami sanggup menyadari segala kesalahan yang dulu kami perbuat. Dengan berpuasa terhitung kami sanggup menjadi bersama bersama denganNya. Ketika berpuasa fokuslah kepadaNya. Selamat berpuasa. Kiranya Ia selalui menyertai dan membimbing tiap tiap cara hidup kami agar kami menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar